Rasanya lega ketika Anders Antonsen mengembalikan pukulan akrobatiknya namun menyangkut di net, poin Ginting menjadi 20 dan diambang juara, dan akhirnya pemuda Cimahi benar benar menutup gim kedua dengan skor 21-13. Akhirnya tunggal putra kebanggaan Indonesia back to back juara Singapura Open.
Namun ketika penyerahan titel juara, ada hal yang menarik ketika Ginting dan Antonsen menerima hadiah, ada cek raksasa, buket bunga dan sebuah piring berwarna perak sebagai penanda juara. Tak ada pengalungan medali bagi pemenang, begitu juga dengan juara juara di sektor lainnya.
Entah mengapa turnamen sekelas super 750 dan berhadiah total 850.000, tanpa menyertakan medali sebagai penanda bahwa pemain tersebut telah menjuarai turnamen. Adapun Singapura Open telah digelar sejak tahun 1960, beberapa pemain legendaris Indonesia pernah menjadi juara, seperti Rudy Hartono,Iie Sumirat,Hendrawan,Ardy B Wiranata,Haryanto Arbi pernah menjuarai Singapura Open.
Dari beberapa dokumentasi saat para juara berada di podium, ternyata medali memang tidak disertakan dalam acara seremoni. Bagi Ginting ini adalah final ketiga secara berturut turut sejak tahun 2019, hasilnya ia sekali runner up di tahun 2019, setelah kalah dari Kenta Momota, kemudian Ginting meraih gelar juara di tahun 2022 dengan mengalahkan Kodai Naraoka dengan skor 23-21,21-17.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H