Semua baik baik saja ketika Persib Bandung bertamu ke Stadion Demang Lehman, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Stadion yang berkapasitas 15.000 penonton, terlihat semarak dengan suporter warna kuning, khas Barito Putera. Terlihat juga bobotoh Persib mendukung tim kesayangan mereka, yang melawat ke pulau Kalimantan.
Sejak menit awal, para punggawa Persib Bandung memainkan pola serangan menuju jantung pertahanan Barito yang di kawal oleh Gustavo Constantins, Ryota Noma. Beberapa kali Beckham Putra memberikan umpan yang membuat David da Silva nyaris membuat gol. Ketika di menit ke 20, pemain Brazil akhirnya menambah pundi pundi golnya.
Melalui umpan terukur, David da Silva menembak bola yang tak bisa di jangkau Yoewanto Setya Setya Beny, Persib untuk sementara unggul 1-0 atas tim tuan rumah. Ada beberapa peluang dari kedua klub namun belum berbuah gol. Hingga pada ujung babak pertama usai.
Barito melancarkan serangan, tiba tiba kiper Persib Bandung, menyambut bola di luar kotak pinalti, keluar orbit sebagai kiper yang mempunyai areal 40 meter kali 16,5 meter. Bola malah di halau Teja Paku Alam dengan tangan, kontan wasit Sance Sawita mengeluarkan kartu merah, sekaligus memaksa Teja Paku Alam keluar dari pertandingan.
Kiper pengganti Reky Rahayu masuk dan babak pertama usai. Pelatih Rahmad Darmawan, pintar memaksimalkan lubang sepeninggal ditariknya Beckham Putra, alur bola Persib Bandung seakan tak semulus babak pertama. Akhirnya memang gol tinggal menunggu waktu saja bagi Barito Putra.
Maung Bandung menurunkan dua pemain bertahan, Abdul Azis Akbar dan Ahmad Jufriyanto. Di babak kedua Laskar Antasari menemukan pola permainan untuk mendikte Persib Bandung, hasilnya tak sia sia Renan da Silva Alves membuka gol penyeimbang di menit ke-65, skor pun menjadi 1-1.
Persib Bandung akhirnya harus takluk oleh Barito Putera, kerja sama Riky Pora dengan Gustavo Tocantins menghasilkan gol di menit ke-79, Reky Rahayu dengan terpaksa memungut bola digawangnya untuk kali kedua. Hasil 2-1 memaku posisi Persib Bandung di posisi kedua, berbeda satu poin dengan Persija yang berada di posisi ke-3.
Pekerjaan rumah bagi Persib Bandung menjelang laga El clasiconya Indonesia, melawan Persija Jakart. Otomatis Teja Paku) Alam tak bisa bermain, selain itu blunder kiper kelahiran Painan 14 Maret 1993, membawa dampak cukup berarti bagi Maung Bandung. Semoga pelatih Luis Milla menemukan formula gacor ketika berhadapan dengan Macan Kemayoran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H