Bersandar punggung bapak ditembok yang terkelupas catnya
Malam baru saja merebahkan gelap
Kepulan asap dari sebatang rokok kretek
Menghela nafas Bapak terasa berat bebannya
Tak kuasa aku mengganggunya
Semakin dalam tarikan rokok terhisap
Kopi hitam menemani malam nan hampa
Teringat Emak saat sore menyapa
Berkabar bahwa iuran sekolah harus dibayar
Murung tentu saja wajah bapak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!