Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Taktala Batu Menjadi Tiang Gawang

16 Desember 2022   10:02 Diperbarui: 16 Desember 2022   10:37 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokumentasi pribadi

Sebelum kumandang adzan Magrib mengalun dibatas senja

Tak jua peluit wasit menghentikan pertandingan

Hanya dua batu sebagai penanda bahwa permaianan terus berlanjut

Gelegar guntur serta kilatan petir ibarat lampu blitz raksasa

Hujan turun menambah gairah berlari disetiap sudut lapangan 

bola dan kegembiraan berpuluh tahun yang lalu

Seakan berkelebat dalam memori yang tiba tiba saja melayang

Ketika seniman bola bertarung di tanah jazirah

Bal balan ala anak kampung bertelanjang kaki

Menikmati pantulan bola plastik yang terbang liar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun