Mengalami masa kejayaan selama hampir lima puluh tahun lebih,akhirnya siaran analog akan dihentikan.Beberapa jam lagi siaran analog akan disuntik mati dan digantikan oleh siaran televisi digital.
Namun untuk mendapatkan siaran digital, perlu memasang set top box.Bukan berarti penonton bisa nyaman menyaksikan siaran digital.Seperti penulis yang mengalami langsung bagaimana "gregetan" kala menyaksikan siaran televisi digita.
Kerap gambar tiba tiba "membeku" alias gambar tersendat, tak jarang ada perasaan jengkel karena visual siaran patah patah.
Jangan lupa untuk tepat mengatur arah antena agar penerimaan siaran dapat diterima dengan baik.Bersyukur menjelang Analog Switch Off,beberapa saluran televisi memperbaiki kualitas gambar.Â
Beberapa jam lagi era baru dunia pertelevisian Indonesia akan menciptakan sejarah.
Menurut penulis,sudah benar menggunakan siaran digital dan meninggalkan siaran analog. Bila gambar berbintik kerap menyapa di siaran analog,justru ketika siaran digital kita lihat ada perbedaan yang cukup signifikan.Gambar siaran digital jauh lebih jernih dan bening.
Selain itu relatif lebih banyak pilihan untuk menonton,mulanya ada 28 channel yang tersedia,namun menjelang ASO Â saat ini penulis menemukan 52 saluran.Untuk menangkap siaran digital,selain set top box, antena juga perlu dipersiapkan agar penerimaan sinyal lebih kuat.
Untuk areal Jabodetabek nampaknya suntik mati analog sangat mungkin terjadi di tanggal 2 November 2022. Semoga tidak ada lagi pemunduran jadwal ASO, akhirnya era baru bernama siaran digital menyapa tanah air tercinta.
Terima kasih siaran analog yang telah membersamai selama ini,selamat datang siaran digital,nonton piala dunia bisa kinclong nih.