Sehebat atau sekaya apapun manusia di muka bumi, tak ada yang bisa dilakukan tanpa bantuan orang lain. Acapkali karena jabatan atau kedudukan seseorang dan dianggap terhormat malah abai dengan nilai nilai kemanusiaan. Semoga kita semua terhindar dari hal yang demikina, sebagai agama yang rahmatan alamin, konsep memuliakan manusia adalah sesuatu yang indah.
Banyak kisah indah seputar berbagi kebaikan yang diajarkan Rasulullah dan menjadi ibrah atau pelajaran bagi kita semua. Kenyataannnya kebaikan itu tak mengenal yang namanya suku, ras atau juga batas wilayah. Sesungguhnya memang tauladan terbaik itu memang Rasulullah. Konsep saat berhubungan secara sosial dengan manusia sangat luar biasa.
Sepatutnya kita semua harus mencontoh perilaku Nabi dengan kesolehan sosial yang luar biasa, semakin kita menyelami cara Sang Nabi berinteraksi semakin kita mengagumi hal hal yang dilakukan oleh Nabi, bahkan akan hal "receh" bagi kita saat ini, yuk kuatkan hati agar kesalehan sosial ala Nabi bisa juga kita lakukan.
Kisah Semangkuk Kuah Yang Legendaris
Iseng iseng nonton sebuah tayangan di youtube channel saat gabut melanda, eit ketemu video dengan judul yang agak provokatif yakni " 3 Sifat Orang Yang Sulit Di Santet. Meski tidak bisa di pertimbangkan dengan  logika, menurut si narasumber salah satu orang yang tidak bisa disantet adalah orang yang suka berbagi atau bersedekah.
Skip dulu ya tentang santetnya, kita garis bawahi tentang orang yang suka berbagi dan bersedekahnya saja. Penelitian yang dilakukan oleh University of Britsh Columbia menyebutkan hal hal melakukan kebaikan seperti berdonasi, mentraktir makanan untuk orang lain atau membantu orang lain, mampu menurunkan kecemasan.
Contoh sederhana berbuat baik yang bisa dilakukan terhadap sesama manusia, Nabi malah mengajarkan hal tersebut hampir empat belas yang lampau. Satu kisah ciamik yang sepantasnya menjadi teladan bagi kita semua, tentang indahnya berbagi dan merupakan filosofi yang tak lekang oleh waktu.
Dari Abu Dzarr radhiallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah bersabda, "Jika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetangga-tetanggamu" (HR. Muslim). Hadist ini memberi bukti bahwa untuk urusan memberi memang perlu dilakukan setiap saat, semoga kita semua bisa meneladaninya.
Kisah semangkuk kuah seakan menggedor perasaan kita sebagai manusia, hidup berkecukupan memang dambaan kita semua, namun dengan apa yang diberikan Allah SWT berupa titipan harta kepada kita, mampukah kita semua mendistribusikan kembali rezeki tersebut, atau malah diam diam harta tersebut kita genggam seerat  eratnya.