Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Angka Pemeriksaan Kunci Menemukan Kasus Positif Covid-19

5 November 2021   22:32 Diperbarui: 5 November 2021   22:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Testing perlu sekali untuk mengetahui pencegahan dari penularan Covid-19(dokumentasi foto: shutterstock.com)

Positif  dalam beberapa hal kerap disebut sebagai hal yang baik, namun saat ini ketika pandemi sedang terjadi, hal berbau positif sepertinya membuat ngeri ngeri sedap. Bahkan kasus positif seakan dihindari untuk dibilang tidak ingin terjadi, yup lonjakan kasus positif  Covid-19 adalah jangan pernah terjadi.

Salah satu jargon yang paling ngena ketika pandemi adalah 3T, Tracing, Testing & Treatment menjadi istilah paling sering disebut selain protokol kesehatan 3M. Dalam webinar Pelatihan Promosi K3 dan Pencegahan di Tempat Kerja, dalam tulisan sebelumnya dipaparkan tentang tracing, saatnya mengupas tentang Testing dan nanti di tulisan berikutnya akan kita bahas tentang treatment.

Pemateri dokter Rafael Nanda,MKK memberikan materi dengan antusias, sehingga webinar pun tetap asyik dan tentunya ada ilmu baru yang bisa dipelajari. Transfer ilmu inilah yang sejatinya menjadi bekal bagi para pekerja untuk bisa melakukan kampanye tentang kesesehatan dan keselamatan kerja.

Testing adalah langkah pertama untuk pemeriksaan dini bagi seseorang agar mendapatkan perawatan secara benar jika terindikasi pasien positif Covid-19, hal ini menjadi penting karena dengan langkah awal yang preventif maka pencegahan dari penularan Covid-19 segera diketahi dan diharapkan tak menyebar ke orang lain.

Testing Covid-19 di negara tercinta ini sudah mencapai 3,07 persen orang yang dites per 1.000 penduduk setiap pekannya, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Hal ini merupakan berita baik bagi kita semua, semakin banyak angka pemeriksaan atau testing tentu merupakan base data lebih akurat.

Saatnya para pekerja lebih terbuka untuk melakukan pengecekan kesehatan atau testing, bisa melakukannya dengan cara rapid test dan juga test swab. Memang sih rasanya gimana gitu saat hidung di"colok" namun inilah upaya kita semua agar angka pemeriksaan lebih valid datanya secara kuantitas ataupun kualitas.

Bahwa jumlah spesimen, kecepatan hasil pemeriksaan dan rasio positif adalah indikasi dan juga standarisasi pemeriksaan Covid-19. Penting juga bagi perusahaan untuk melakukan testing bagi para pekerjanya, sehingga dengan adanya angka pemeriksaan yang lebih detail mampu meredam penyebaran pandemi.

Kampanye 3M masih layak untuk digelorakan, sebagai pekerja semestinya langkah ini layak mendapat dukungan,fakta bahwa masih ada 29 persen masyarakat tahu paham tentang 3T merupakan tantangan tersendiri. 5M dan 3T merupakan sejoli yang tak bisa terpisah untuk membendung laju pandemi Covid-19.

Yuk kita bisa yuk, seandainya saja seperti di kabupaten Bekasi yang memiliki 7.026 perusahaan dengan jumlah karyawannya mencapai 1,6 juta. Paling sedikit misalnya 1 % mampu menjadi lokomotif perubahan dan memahami pentingnya 3T bagi semua, gaungnya sangat mungkin terdengar oleh berbagai pihak.

Jangan kendor untuk terus mengkampanyekan Tracing, Testing dan juga Treatment, kasus Covid-19 akan segera melandai jika 3T terus di gaspol oleh pekerja. Sama sama kita terus berjuang agar pandemi segera usai, jangan kasih kendor. Jangan lupa tetap beri dukungan jika menemukan pasien Covid-19, mereka tetaplah saudara kemanusiaan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun