Yang seru saat itu jika edisi terbaru majalah datang, teras rumah ramai dengan teman teman penulis yang ikutan baca, duh kangen saat ngumpul sambil baca bareng bareng. Sampai saat ini pun mereka mengingat moment membaca majalah Tom tom, kenangan yang tak bisa terlupakan.
Bagaimana kisah akhir buku Menggulung Komplotan Penculik? Tenang gaes, ternyata pengarangnya telah mempersiapkan ending yang manis. Mardoko dan Sutitik mampu membongkar komplotan penculik. Rasa bahagia mereka bertambah karena keluarga Iwan dan Robin akan menanggung biaya pendidikan mereka. Daripada memberikan jutaan rupiah bagi penculik, lebih baik membantu pendidikan Mardoko dan Sutitik, begitulah menurut Bapaknya Iwan.
Tampaknya Buku Menggulung Komplotan Penculik hadir di marketplace modern, dan harganya di sekitaran Rp 25.000. Wah ini sebenarnya berita positif nih, bisa searching gitu deh. Semoga minat baca di Indonesia makin naik ya, meski ya itu gadget dengan segala pesonanya begitu menyihir semua kalangan termasuk anak anak.
Buku Menggulung Komplotan Penculik mengajarkan tentang persahabatan antara anak orang kaya dan anak orang miskin tanpa embel embel, murni sebuah perkawanan tanpa sekat yang namanya harta benda. Di buku ini diceritakan pula lezatnya nasi goreng dan pisang goreng bikinan Bik Mar, pembantu kesayangan keluarga Iwan yang dianggap menjadi bagian keluarga Iwan, ada sisi humanis yang membuat kita terharu. Maju terus dunia literasi Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H