Dalam beberapa tahun terakhir, Barcelona seolah mengalami kesialan untuk menggapai takhta juara di Liga Champion Eropa, namun itu tak terjadi di sektor puteri, Barcelona Femeni mampu meraih prestasi yang membanggakan. Stadion Gamla Ullevi, Goteberg Swedia menjadi saksi kedigdayaan klub asal Catalunia ini meraih prestasi membanggakan.
Barcelona menjadi satu satunya klub di Eropa yang mampu menyandingkan gelar Liga Champion Eropa di sektor putera dan puteri. Berbeda dengan sejarah Liga Champions Eropa yang sarat dengan memorabilia mulai dari durasi Liga Champion Eropa yang telah tayang di tahun lima puluhan.
Liga Champion Eropa baru di helat tahun 2001. Adapun klub Lyons Perancis menjadi tim paling banyak meraih juara dengan 7 titel. Tahun ini final Liga Champions Eropa sektor putri mempertemukan Chelsea Women versus Barcelona Femeni. Bagi Chelsea ini adalah prestasi tersendiri karena dua tim mereka berada di dua final Liga Champions Eropa, sektor putra dan putri.
Barcelona Femeni yang diarseteki pelatih Lluis Cortect unggul lebih dahulu di menit menit awal setelah gelandang asal Jerman yang memperkuat Chelsea Women, Melanie Leupolz malah mencetak gol ke gawang sendiri. Beberapa menit kemudian Barcelona menambah pundi pundi gol saat Puttelas mampu mencetak gol, pemain bernomor punggung 11 merobek jala Chelsea di menit ke 14 melalui titik putih.
Barcelona di babak pertama mendominasi serangan, dalam sebuah serangan, dengan cerdik Aitana Bonmati menambah koleksi gol di menit ke 20 Â dan Barcelona makin moncer dengan keunggulan 3-0. Pasukan asuhan Emma Hayes ini tampaknya kesulitan mengembangkan permainan karena pemain pemain Barcelona sigap mempertahankan alur bola sehingga mereka pun lebih mendominasi pertandingan.
Chelsea semakin terpuruk setelah penyerang Barcelona Femeni, Graham Hansen mencatatkan diri di papan skor di menit ke 36 dan menambah keunggulan menjadi 4-0, tinggal menungu waktu saja untuk meraih trophy bagi Barcelona Femeni.
Babak kedua tak ada gol yang terjadi, hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda usainya pertandingan, skor 4-0 menjadi milik Barcelona Femeni dan mereka berhak menjadi kampiun di Liga Champion Eropa Wanita.Keberhasilan mengobati luka kekalahan mereka di final 2018/2019. Gelar juara di kawasan benua biru ini merupakan melengkapi torehan prestasi Barcelona Femeni, sebelumnya mereka pun telah menyegel gelar domestik, La Liga. Selamat untuk Barcelona Femeni.
Kapan ya nonton sepak bola perempuan di Indonesia dengan tontonan yang seru dan mempunyai liga secara reguler, mungkin beberapa tahun lagi ada kompetisi seru klub klub di Indonesia khusus wanita. Maju terus sepak bola tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H