Hari ini masyarakat kabupaten Bekasi menyambut dilantiknya Bupati ke 14 dalam sejarah pemerintahan kabupaten Bekasi, ada harapan yang di apungkan warga kabupaten Bekasi yang mempunyai semboyan Swatantra Wibawa Mukti.
Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja hari ini resmi menempati pos baru sebagai Bupati Bekasi dan menggantikan Bupati sebelumnya yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi, Neneng Hasanah Yasin di cokok lembaga anti rasuah dalam kasus suap Meikarta beberapa waktu lalu.
Bukan pekerjaan mudah untuk menata kabupaten Bekasi, untuk sekedar bersaing dengan saudara kembarnya yakni Kota Bekasi, kabupaten Bekasi mesti bekerja keras.
Masalah mendasar di kabupaten Bekasi adalah infrastrukur jalan yang rerata di kabupaten Bekasi bisa di bilang memprihatinkan.
Seperti yang di keluhkan warga Babelan, menurut Komarudin yang merupakan warga Kebalen, akses jalan antara Kebalen dan Babelan sudah lama rusak parah namun tidak pernah tersentuh perbaikan. Begitu juga yang dirasakan penulis yang kerap menggunakan jalan di akses Warung Satu yang menghubungkan Kecamatan Karang Bahagia-Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Tambelang yang kondisinya terbelah.
Begitu juga akses jalan Tambelang-Gabus yang jalannya tak tuntas, serta masalah rencana gedung Islamic Center yang terbengkalai.
Keluhan juga diutarakan Mpok Puji yang berdomisili di wilayah Cikarang Barat,si mpok menyatakan pelayanan kependudukan di kabupaten yang berbatasan dengan ibu kota terlalu bertele tele dan melelahkan.Â
Hal ini diamini oleh Bang Bubuy (bukan nama sebenarnya) yang juga menyayangkan leletnya pelayanan akte dan juga data kependudukan yang memakan waktu serta efisien.
Dari sosial media gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil malah menitip pesan kepada Bupati Kabupaten Bekasi untuk memperhatikan kecamatan Babelan dan Muara Gembong.
Cukup berat memang beban tugas Bupati Bekasi di sisa masa jabatannya hingga tahun 2022. Permasalahan kabupaten yang memiliki 7 kawasan industri dan terbesar di ASEAN ini untuk ngebut dan bebenah.
Bukan melulu menuntaskan sengkarut masalah jalan dan juga pelayanan kesehatan yang kerap menjadi keluhan sebagian warga kabupaten.
Bupati semestinya tegas tentang kesemrawutan di perempatan exs terminal yang saat ini dialih fungsi menjadi Sentra Grosir Cikarang,pasar tumpah, premanisme dan juga ketertiban selayaknya menjadi prioritas untuk di tindak lanjuti agar warga masyarakat kabupaten Bekasi merasa nyaman dan tentram.
Menilik kejatuhan Bupati sebelumnya yang bermain mata dengan pengusaha nakal soal perizinan yang menghantarkan bupati Neneng menjadi pesakitan dan mendekam di penjara. Semoga bupati pengganti ini tetap amanah dalam bertugas.