Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelajaran Penting dari Viralnya Si Boy dan Kue Nastar, Adab Bertamu Perlu Diperhatikan

11 Juni 2019   13:55 Diperbarui: 11 Juni 2019   14:16 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue nastar nan cantik,siapa pun tergoda mencicipinya (dok:liputan6.com)

Dalam beberapa hari pasca lebaran, ramai dibahas tentang "Si Boy" dan kue nastar. Adalah postingan di media sosial Facebook menjadi viral dengan ulah anak kecil yang diajak bertamu oleh orang tuanya.

Alih alih bersilahturahmi dan bersikap santun di rumah orang lain, anak kecil yang ditaksir berusia 7 tahunan itu memilih untuk menghabiskan nastar satu toples sendirian, bahkan dalam tulisan tersebut digambarkan betapa panik si tuan rumah saat Si Boy tanpa dosa mengunyah satu persatu kue nastar yang dikalkulasikan si penulis dengan harga mahal mengingat bentuknya cantik mirip jambu.

Terlepas pro kontra tentang tulisan viral antara Si Boy dan nastar, sepatutnya kita juga merenung kembali tentang adab bertamu, ada yang bilang anak adalah cerminan orang tua, bagaimana anak bersikap adalah didikan orang tuanya, tak sepenuhnya Si Boy kecil bersalah karena menghabiskan stok kue nastar tuan rumah, selayaknya orang tua hati hati mewanti anak anaknya agar bersikap santun, tidak slengean ataupun mampu menjaga sikap saat bertamu ke orang lain.

Teringat puluhan tahun lalu, meski saat itu makanan mewah menjadi begitu susah didapat, tinggal di kampung pula, namun soal adab di rumah orang, rerata kami yang orang desa mampu menahan diri untuk tidak menyikat hidangan secara rakus, ada pelajaran tentang bagaimana bersikap sebagai tamu, dari didikan para orang tua kami, meski berasal dari kampung tapi nggak kampungan.

Meski sangat pengen menikmati kue yang tersaji, kalau belum dipersilahkan tuan rumah dan di izinkan oleh orang tua, mana berani mengambil kue tersebut.

Mungkin zaman telah berubah, dari kasus Si Boy dan kue nastar, tampaknya orang tua abai bagaimana mengajari anak anaknya saat berada di rumah orang lain. Bahkan ibu Si Boy anteng dengan gadgetnya dan membiarkan anaknya "gegares" nastar sampai kue terakhir.

Tidak sedang menghakimi Si Boy yang terkesan rakus, ataupun sudut pandang penulis di facebook yang bertutur sebagai orang yang mengamati perilaku nyeleneh bocah kecil yang antusias menghabiskan kue nastar.

Semua punya sudut pandang yang berbeda, namun ada yang patut ditarik garis merah dari cerita Si Boy dan kue nastar tersebut. Secanggih apapun zamannya, adab memang perlu di ajarkan kepada buah hati kita, jangan sampai etika terlupakan dan anak tal mengerti sopan santun, mumpung masih suasana lebaran, marilah kita saling memaafkan.

Semoga kita dimampukan untuk mendidik anak kesayangan sepenuh cinta dan tak lupa menanamkan budi pekerti terbaik, yang kelak akan dipahami dan dirasakan kelak setelah bocah itu beranjak dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun