Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pulang

23 Mei 2019   14:18 Diperbarui: 23 Mei 2019   14:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya Allah...Hasaaannn...kamu kembali juga!"

Tak lama kemudian Hasan memeluk perempuan yang membukakan pintu, dia adalah Teh Okti kakak semata wayangnya, kemudian setengah berteriak dengan luapan suka cita

"Emak ieuh si bungsu uih."

Hasan tersenyum melihat kehebohan kakaknya saat menyambutnya, Hasan menuju dalam rumah dan inilah kali pertama sejak sepuluh tahun terakhir ia berada di rumah yang ia kangeni di perantauan.

Hasan memasuki kamar Emak dan mengucapkan salam takzim, terlihat Emak menggenggam Al Qur'an, menjelang lebaran biasanya Emak mampu mengkhatamkan Qur'an dua kali, begitu ingatan Hasan tentang Emak di bulan puasa.
              *********
Senang rasanya berada di rumah setelah satu dasawarsa berada di rantau, saat berbuka bisa menikmati pepes ikan mas dan lodeh, ketemu juga si Tika yang sudah kelas 2 SMA dan si kembar Nana Neni yang sekarang duduk di kelas dua SD.Aha suasana kamar yang tak berubah dengan poster rockstar Bon Jovi.

Roro sedang membantu Teh Okti beres beres di dapur, dan Hasan berada di ruang tengah bersama Emak.

"Eta Hasan kok bisa aja ya milih istri yang geulis," goda Emak tersenyum tipis.

"Wajar atuh Emak, dapetin isteri yang cantik mah, pan anak Emak juga ganteng kan?" Ungkap Hasan tertawa lebar.

Ibu dan anak tertawa bahagia, teramat lama moment kebersamaan itu hilang di rumah, sejak Hasan memutuskan merantau ke Surabaya dan Abah meninggal tak ada sosok lelaki yang menjaga rumah. Kini Hasan kembali dan bahagia rasanya berkumpul kembali.

"Ngomong ngomong Mang Jaja sekarang gimana kabarnya Mak?" tanya Hasan.

Terlihat Emak menghela nafas, kemudian Emak bercerita tentang Mang Jaja, seputar runtuhnya kejayaan Mang Jaja beserta anggota keluarga. Mang Jaja sempat ditahan karena kasus korupsi saat jadi camat, anak lelaki Mang Jaja yang menjadi polisi dipecat karena ketahuan membekingi pencurian kayu, sedangkan anak bungsu Mang Jaja, Mita hamil diluar nikah saat kuliah di Bandung.
Hasan tercekat mendengar penjelasan dari Emak, tak menyangka jalan kehidupan adik Abah begitu tragis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun