Lionel Messi adalah pemain pembeda di era milenium, gocekannya yahud, liukannya paten bukan kaleng kaleng, pecandu bola dari bocah kecil hingga Aki aki berumur mungkin hapal dengan karakter permainan mega bintang Barcelona. Separuh langkah tim Katalan ini seakan telah menjejak final yang akan di gelar di stadion Wanda Metropolitano, modal menggasak 3-0 bukti sahih Barca menatap final impian di pertengahan bulan Mei ini.
Adalah saat Messi melakukan tendangan bebas dan bola yang disepak kaki kirinya melambung dan melewati barisan pemain belakang dan menghujam sudut sempit yang tak bisa di jangkau Allison Becker, pertandingan leg pertama pun Liverpool keok dengan defisit 3 gol tanpa balas.
This is Anfield, sesangar sangarnya Messi namun ternyata ada pemain ke 12 yang mampu menggentarkan lawan lawan Liverpool, mereka adalah pendukung setia The Reds di bangku penonton. Bermain dengan pola 4-3-3 dengan kuartet pertahanan Trend Alexander-Arnold, Matip, Van Dijk dan Robertson bermain gemilang untuk menjaga pergerakan sang "alien" Lionel Messi.Â
Pemain belakang Liverpool disiplin menjaga pergerakan Messi, mereka seperti mengunci aliran bola yang menuju Messi, di samping itu kredit pujian patut di berikan kepada  Allison yang mampu meredam ganasnya Messi di kotak pinalti dengan beberapa kali mematahkan tendangan yang seharusnya tercipta gol.
Dan gol demi gol pun tercipta di Anfield, defisit tiga gol bisa terbalas dan pada akhirnya Liverpool unggul empat gol tanpa balas, Barcelona pun pulang dengan kepala tertunduk, niatan berpesta di ibu kota Spanyol dan tampil di final Liga Champion pun harus pupus dengan cara menyakitkan.
Messi kehilangan daya magis, dan keriuhan Anfield terasa sunyi bagi pemain internasional berpaspor Argentina.
Untuk kali kedua ia di pecundangi kiper Allison, tahun lalu AS Roma sukses membenamkan Barcelona dengan keunggulan gol tandang dan kini Allison mampu menjaga gawangnya tetap perawan saat para penyerang Liverpool menghujani gawang Barcelona.
Kesunyian Messi membuat Barca gagal lolos, sepak bola selalu punya kejutan dan juga tuahnya, biasanya tim yang mampu mempecundangi Barcelona, kena tuah menjadi juara kasta tertinggi di Eropa, kita tunggu partai puncaknya dan saat ini Liverpool sudah disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H