Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sujud Syukur Prabowo di Mata Salah Satu Pendukungnya

19 April 2019   16:02 Diperbarui: 19 April 2019   16:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana masjid Al Azhar setelah Prabowo melakukan sujud syukur(dok:detik.com)

Sujud syukur Prabowo Subianto menjadi headline pemberitaan media massa dan media online. Di ikuti juga sikap para netizen  di media sosial. Bagi para haters Prabowo, kali kedua capres yang mengikuti kontestasi capres selama dua kali di tahun 2014 dan 2019 adalah hal ter halu yang di lakukan sosok Prabowo.

Cercaan, cibiran dan hinaan seakan tak pernah berhenti, tagar tagar di media sosial pun mulai dimainkan dan mendeskreditkan Prabowo secara pribadi. Di era kekinian, media sosial semakin ramai di gunakan menyudutkan personal seseorang, padahal etika pun selayaknya tetap di jaga.

Bagaimana dengan penulis yang telah memutuskan hak pilihnya ke paslon 02 dalam menyikapi sujud syukurnya Prabowo? Sebelum itu saya mohon maaf, karena ini pendapat pribadi dan bisa saja kurang objektif, namun perkenankan pula dalam hal ini penulis berpendapat meski mungkin jauh dari kata sempurna.

4,9 tahun lalu Prabowo Subianto juga melakukan sujud syukur di tanggal 9 Juli 2014. Kala itu paslon dengan nomor urut 1 merasa telah leading atas pasangan Jokowi-JK, namun di penghitungan akhir ternyata Prabowo-Hatta Rajasa justru dinyatakan kalah oleh KPU dan harus mengubur mimpi menjadi Presiden RI dan wakil presiden RI.

Tanggal 17 April 2019, sekitar jam 20.30 WIB, Prabowo mengumumkan bahwa berdasar real count internal Badan Pemenangan Nasional, dirinya telah unggul 62 %. Dan angka tersebut berasal dari ratusan ribu TPS yang berada di seluruh pelosok tanah air.

Berbanding terbalik dengan berbagai hasil quick count yang tayang di televisi yang menyatakan bahwa paslon 01 unggul dengan prosentase 54% atau 55%. Sujud syukurnya Prabowo bagi penulis tadinya seakan membuka luka 2014, dan diulangi kembali di tahun 2019, pasti deh para haters akan sorak sorai dan mentertawakan kembali Prabowo, dan benar saja keesokan harinya medsos pun ramai membicarakan sikap lebih awal selebrasi Prabowo.

Namun di balik sujud syukur yang dianggap kepagian karena KPU pun belum menentukan pilihan. Penulis mengukur bahwa tak serta merta Prabowo melakukan sujud syukur, dari rentang TPS di tutup untuk orang yang mencoblos hingga sujud syukur itu terjadi, ada beberapa jam data yang masuk ke BPN.

Ada sekitar 320.000 data TPS yang masuk, memang bukan angka real keseluruhan dari 800 ribuan TPS yang ada di Indonesia.
Sangat mungkin dengan berbekal data real count yang di punya sang jenderal sehingga akhirnya Prabowo pun melakukan selebrasi dengan cara sujud syukur.

Bila mana ada yang nggak setuju atau membantah tulisan ini, sangat mungkin sekali. Pilihan penulis adalah 02, sang jenderal sudah pasti punya kalkulasi atau hitung hitungan tentang suara yang masuk.

Bila memang takdir yang menentukan menjadi lain mungkin ini bagian dari perjalanan politik di Indonesia. Dan tugas penulis sebagai pendukung Prabowo adalah memilih beliau secara rasional, setelah itu tentang menang dan kalah serta ikhtiar yang menyertainya di saat mengawal surat suara di mulai tingkat TPS, desa,kecamatan,kabupaten, provinsi hingga tabulasi tingkat pusat di KPU, mari kita kawal bersama dan tak ada dusta di antara kita. 

Semoga pemilu kali ini menghasilkan pemimpin bagi Indonesia yang adil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun