Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Putaran Kelima, Etalase Terakhir Paslon Meyakinkan "Undecided Voters"

14 April 2019   19:49 Diperbarui: 15 April 2019   04:24 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana debat putaran kelima yang digelar di hotel Sultan Jakarta (dok: INews.id)

Memasuki akhir kampanye terbuka atau satu hari jelang masa tenang, para pasangan calon presiden dan wakil presiden menghadapi debat terakhir, debat  putaran kelima. KPU menyelenggarakan debat di hotel Sultan Jakarta. Prabowo Subianto mengenaka setelan jas lengkap serta mengenakan kopiah warna hitam.


Sedangkan petahana mengenakan kemeja putih demgan memakai celana panjang hitam, untuk cawapresnya, Sandiaga Uno memakai jas lengkap sedangkan Ma'ruf Amin memakai kemeja putih dan bersarung.


Tema debat putaran kelima adalah mengambil tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi serta perdagangan dan industri. Adapun para panelis berjumlah 10 orang, mereka adalah para rektor, guru besar,rektor dan juga dosen dari berbagai universitas terkemuka di tanah air.

Susah untuk menilai hasil debat, jika ditanya ke para pendukung paslon 01, siapa yang menguasai panggung debat ke lima? Jawabannya pasti Prabowo Sandi. 

Namun jika di tanya ke pendukung 01 maka mereka pasti kompakan berseru bahwa Joko Widodo memang menguasai panggung debat. Untuk yang sudah pasti memilih,se berbusanya para paslon menguraikan program kerja, pasti mandah saja dengan pemaparan jagoan masing masing.
Debat pilpres menurut penulis selayaknya menyasar "undecided voters" mereka yang belum menentukan pilihan, dan juga mereka adalah "swing voter" atau massa mengambang.


Jika petahana cerdas untuk memaparkan dan menonjolkan kelebihan saaat mengelola dalam 5 tahun terakhir, maka kemungkinan suara tersebut suara tersebut mengalir ke kubu 01.

Bagi paslon 02 yang menjadi penantang,celah ketidakberhasilan pemerintah yang tak bisa mengelola negara dan menarasikan bahwa harapan baru ada di paslon 02 untuk Indonesia Adil dan Makmur adalah amunisi untuk meraih suara dari mereka yang belum menentukan pilihan.


Menurut Polmark Indonesia yang melakukan survey di 73 daerah pemilihan,dalam periode 7 Oktober 2018 hingga 12 Februari 2019, kelompok yang belum menentukan pilihan memiliki prosentase di kisaran 33,8 %. Sebuah  angka yang mampu menentukan kemenangan bagi para paslon . Debat memang telah usai,saat ini pun memasuki masa tenang, tak ada lagi bentuk kampanye, gambar gambar parpol maupun banner banner paslon pun telah di turunkan.


Dengan waktu yang kian menyempit,suara undecided voter belum pasti berlabuh kemana namun yang jelas mereka pun akan menuju ke TPS dan tentukan suara di bilik tertutup TPS. Kita tunggu 17 April dan setelah itu kita tahu siapa pemenang pilpres tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun