Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Gol Tandang Mulai Dikritisi

8 Februari 2019   08:34 Diperbarui: 8 Februari 2019   09:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barcelona yang tersisih saat kalah gol tandang melawan AS Roma di Champion League tahun lalu (dok: Reuters)

Menelisik kembali tentang majunya sebuah klub atau tim  menuju babak berikutnya meski sama sama menghasilkan jumlah gol yang sama. Maka akan di hitung jumlah gol tandang.

Aturan gol tandang sendiri di mulai ketika musim 1965/1966. Otoritas sepak bola Eropa, UEFA memutuskan bahwa tim yang lebih banyak mencetak gol ke gawang lawan akan dianggap sebagai pemenang.


Di musim lalu kita ingat saat AS Roma dengan dramatis mengalahkan raksasa Catalan,Barcelona di stadion Olimpico dengan hasil skor 3-0, sebelumnya di leg pertama, pasukan serigala Roma dipecundangi Barcelona dengan skor 4-1.
AS Roma lolos di fase delapan besar dengan agregat 4-4, namun karena Roma mampu mencuri sebiji gol di Nou Camp maka Roma pun melaju ke babak semi final.


Saat ini peraturan gol tandang sedang di kritisi oleh beberapa pelatih top Eropa, salah satu pelatih yang bersuara nyaring tentang hasil gol tandang adalah pelatih berpaspor Argentina yang saat ini menukangi Atletico Madrid. Diego Simione.


Aturan gol tandang memungkinkan tim yang telah mencetak gol ke gawang lawan cenderung bermain bertahan. Konon pendapat Simione ini diamini juga oleh pelatih pelatih top lainnya seperti Carlo Ancelotti dan Thomas Tuchel.


Apakah suara suara vokal dari pelatih ini mampu menjadi pertimbangan bagi UEFA? Kita tunggu kesimpulan dan hasil yang akan diputuskan otoritas tertinggi sepak bola benua biru ini.


Semoga saja tidak kembali lagi ketika tos tosan dengan cara pengundian uang koin dilakukan, soalnya untuk hal ini, tim yang kalah akan merasa lara sekali ketika hasil pertandingan di tentukan oleh uang logam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun