Membongkar Wajah Buruk Pengaturan Skor

Dari sebuah acara Talk Show yang memang di gemari penonton tanah air, kini satu persatu sengkarut pengaturan skor di tubuh PSSI terungkap jua. 

Adalah Mata Najwa dengan hostnya yakni Najwa Shihab dalam salah satu episode mengungkap praktek jahat pengaturan skor.
Di episode "PSSI Bisa Apa?" terungkap praktek culas dan kotor yang melibatkan pengurus PSSI, suap dan pengaturan skor serta iming iming lolos ke kasta lebih tinggi dengan imbalan sejumlah uang.

Nama Johar Ling Eng disebut manager Persibara Banjarnegara yang juga menjabat bupati,sebagai orang yang menerima duit untuk memuluskan  pertandingan dan memenangkan timnya. Dalam rentang enam bulan, tim managemen menyetor uang ke ketua Asosiasi  Provinsi Jawa Tengah, Johar Ling Eng sebesar 1,3 miliar.

Bola panas kasus match fixing ditanggapi dengan serius oleh pihak kepolisian. Nama Johar Ling Eng yang di sebut dalam acara Mata Najwa ditangkap Satgas Anti Mafia Bola.

Pria kelahiran 8 September 1963 dicokok saat berada di bandara Halim Perdanakusuma, posisi Johar saat ini adalah tersangka,ada dua nama lagi yang menjabat Exco PSSI dan disebut sebut juga terlibat pengaturan skor.

Mengapresiasi Polri karena sigap untuk membongkar borok dan permasalahan suap dan pengaturan skor. Dibalik hasil pertandingan sepak bola tanah air ternyata ada operator nakal yang sengaja merusak kaidah sepak bola secara fair play.

Pantas saja prestasi sepak bola di tanah air berwajah menyedihkan karena para oknum pengurus berbuat culas. Bukti dari pengakuan nara sumber di acara Mata Najwa ternyata cukup ampuh membongkar isu pengaturan skor.

Pengurus PSSI jangan lagi saling menutupi, adalah hal yang sangat memalukan jika terus bersembunyi dalam kasus ini.Ayo pak polisi, usut tuntas semua bandar bandar jahat yang merongrong persepak bolaan tanah air.

 Bersihkan mafia mafia yang mengatur skor pertandingan, promosi dan degradasi seakan tak berarti ketika di balik pertandingan bisa diatur dengan segepok uang.
Semoga awan hitam sepak bola tanah air bisa berlalu, sudah miskin prestasi eh suap dan pengaturan skor merajalela,ampuun dah!