Maung Bandung berharap dewi fortuna menghampiri ketika laga ke 32 Liga 1,melawan Perseru Serui dengan optimisme tinggi meraih 3 poin kemenangan dan menatap peluang merebut gelar untuk kali ketiga tahun ini sambil menunggu harap harap cemas dua klub diatasnya yakni Persija dan PSM tergelincir di pacuan terakhir Liga 1.
Dan harapan itu membuncah saat Patrick Wanggai membuka kran keunggulan Persib di menit ke enam. Meski bermain di luar kota Bandung karena hukuman dari PSSI, Persib tampaknya haus akan kemenangan. Stadion Kapten I Wayan Dipta seakan menjadi saksi partai penting ini agar Persib mampu memboyong asa juara.
Pakem 5-4-1 memberi jalan pemain pemain Persib untuk memainkan bola lebih lancar, dan asa semakin membumbung ketika Bauman menceploskan bola ke gawang Reimas di menit ke 51,Maung Bandung pun unggul 2-0. Nampaknya 3 poin akan dibawa pulang oleh Patrick Wanggai dan kawan kawan.
Namun Perseru yang juga tak ingin terdegradasi memiliki fighting spirit dan takluk begitu saja tanpa tambahan poin sama sekali. Sebelum wasit meniup peluit maka selama itu pula harapan masih ada. Menit ke 83 adalah titik balik bagi Perseru, wasit menganggap Victor Igbonefo melanggar Alberto"Beto" De Paula dan menunjuk titik 12 pas.
Peluang emas ini dikonversi menjadi gol oleh Beto pun dengan dingin mrenceploskan bola dan skor pun menjadi 2-1. Ketinggalan satu gol membuat anak anak Perseru senakin bergairah untuk menambah jumlah gol.Dan waktu injury time menjadi Persib bermuram durja.Skor 2-2 akhirnya terjadi.Kali kedua I Made Wirawan memungut bola,terlihat ekpresu kekecewaan kiper Persib terlihat jelas. Menit ke 90+3 menjadi nestapa bagi Persib.Tendangan bola mati mampu menghancurkan harapan jutaan bobotoh.
Sidik Saimima mampu menghasilkan gol penyeimbang.Dan pertandingan pun berakhir dengan skor sama kuat 2-2, tambahan satu point ini sangat tidak diharapkan kubu Maung Bandung,mengingat dua klub diatas Persib pun masih mempunyai peluang lebih besar dibanding tim Pangeran Biru.
Banyak bobotoh menyalahkan Eka Ramdani yang melakukan pelanggaran dan membuka kesempatan terjadinya gol di menit injury time. Nyaris memenangkan pertandingan dan ternyata hanya bisa hasil imbang yang didapat.Management dan juga bobotoh tampaknya sudah pasrah dengan semua ini.Hanya keajaiban dan itu pun tampaknya tak bisa terjadi secara serta merta,mengingat PSM dan Persija tak ingin terperosok di sisa lagi.
Saran untuk Ua Haji Umuh,semoga tahun depan bisa mendatangkan pemain yang memiliki mental juara,jangan salah rekrut pemain.Untuk bobotoh,setelah kita sama sama "tiis di pucuk" sekarang lebih realistis lagi mendukung Persib jadi juara,jangan ada lagi bobotoh yang anarkhis dab malah membuat Persib menderita.Geus wayahna taun ieu teu juara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H