Hingga saat ini 10 hari pelaksanaan Asian Games 2018, kontingen Indonesia memanen medali emas dari beragam cabang, 8 medali emas disumbang cabor pencak silat, jawara jawara nusantara menyapu medali tertinggi dan menambah pundi pundi emas hingga berada di urutan 4 besar klasemen sebagai negara yang berhasil meraup emas.
China memang saat ini tak tergoyahkan di urutan pertama. Negeri Tirai Bambu itu memang berulang kali menjadi juara umum di event olahraga terbesar se-Asia. Jepang membuntuti di posisi runner up dan Korea Selatan bertengger pada urutan 3.
Asian Games memang belum usai, dan peluang kontingen merah putih meraih emas cukup mempunyai peluang, inilah event Asian Games di mana secara signifikan Indonesia mampu meraih emas lebih dari hitungan jari.
Dari tiga kali Asian Games terakhir, tim merah putih selalu gagal masuk 10 besar negara pengumpul medali terbanyak.
Di Asian Games Busan 2002, misalnya, kontingen Indonesia berada di urutan 14 dengan raihan 4 emas, 7 perak dan 12 perunggu.
Nasib buruk terjadi saat Asian Games diselenggarakan di Doha pada tahun 2006, Indonesia bahkan terlempar dari posisi 20 besar dan hanya mendulang 2 emas, 4 perak serta 14 perunggu.
Empat tahun lalu di Guangzhou, Indonesia memperbaiki peringkat dengan menduduki urutan ke-15 dengan torehan 4 emas, 9 perak dan 13 perunggu.
Saat ini, ketika Indonesia menjadi tuan rumah, medali emas yang biasanya seret didapat, bisa terkumpul cukup banyak berkat kegigihan atlet-atlet kita.
Alhamdulillah target untuk meraih 16 emas bisa terlampaui dan ini merupakan kemenangan bagi bangsa Indonesia. Beberapa cabang yang baru di pertandingkan bisa meraih torehan emas.
Pencak silat meraih 8 keping emas, jet ski pun meraih emas, sport climbing juga ikut mengharumkan nama bangsa.
Namun empat tahun ke depan ketika China giliran mendapat jatah tuan rumah, Asian Games 2022, mampukah atlet kita berbicara banyak dan mendapat point tertinggi dan meraih medali emas.