Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kang Pepih Nugraha, Api Insiprasi untuk Mencintai Literasi Digital

15 Agustus 2018   23:35 Diperbarui: 16 Agustus 2018   00:47 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Pepih saat menjadi juri dalam Akademi Menulis PLN(dokpri)

Memberanikan Bikin Blog Pribadi Dari Gratisan, Keroyokan Hingga Berbayar

Sejujurnya hingga saat ini dan mungkin dalam waktu ke depan saya sedang menikmati masa masa menyenangkan berada di situasi literasi digital, Kompasiana merupakan blog keroyokan pertama saya, dan dari Kompasiana pula raihan ilmu di dapat baik saat Kompasiana melakukan acara acara offline yang menampilkan tokoh tokoh nasional dan berkompeten di bidangnya. Selain menulis di blog Kompasiana, saya pun memiliki blog gratisan, curahan hati bisa di tuliskan di blog gratisan dari blogspot. Empat bulan terakhir saya pun memiliki blog berbayar, karena saya suka menulis tentang tempat tempat seru dan juga suka icip icip makanan, maka blog yang saya miliki berisi konten tentang kedua topik tersebut.

Sekali lagi bahwa semua itu harus melalui sikap berani mencoba, dan Kang Pepih Nugraha secara langsung atau pun tidak langsung telah mengenalkan kepada saya tentang perlunya menulis dengan bantuan jaringan internet, memiliki blog dan mengisinya dengan tulisan tulisan, tak seberapa penting jumlah pembacanya, aktualisasi diri dalam tulisan nantinya akan memberi manfaat bagi orang lain.

Menulis Adalah Energi Baik Untuk Kehidupan

Hidup memang harus bermanfaat bagi orang lain, salah satu cara agar kita mempunyai manfaat dan meraih energi baik yang bisa di sebarkan adalah dengan cara menulis, pernah satu ketika tulisan saya di muat di salah satu majalah, dan ternyata karya saya di resensi oleh seorang murid kelas 4 SD, hal itu saya ketahui saat teman saya yang berprofesi sebagai soerang guru dan memberi tugas resensi. Menurut si murid ia terkesan dengan karya saya dan meresensinya.

Tak terasa ada linangan air mata, tak menyangka pengakuan jujur bocah SD itu mampu meluruhkan air mata, terharu dan ternyata memang tulisan memberikan efek kepada pembacanya. Di saat ini dengan maraknya media sosial, Semua orang bisa menuliskan apa saja termasuk bully kepada siapa pun. Janganlah energi negatif kita sematkan untuk tulisan tulisan yang kita buat.

Kita semestinya merawat energi baik untuk kehidupan dengan cara yang baik, menulis dengan maksud baik dan tentu ini memberi harapan agar karya yang kita tuliskan menjadi ladang kebajikan. Menulis memang perlu nalar dan logika agar tulisan mudah di cerna dan bisa di nikmati. Semoga apa yang pernah di ajarkan Kang Pepih Nugraha akan memberikan warna bagi tulisan tulisan yang saya lakukan. Kebaikan bisa kita untaikan dalam tulisan dan syukur syukur menjadi api semangat bagi orang lain, kebermanfaatan yang kelak bisa menjadi jariah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun