Maret 2016 Central Connecticut State University melakukan studi yang di namakan "Most Littered Nation In the World" Dalam hal ini ternyata Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara yang di survey tentang minat baca. Indonesia hanya tidak terkalahkan oleh Bostwana, satu strip di bawah negara ASEAN yakni Thailand yan nangkring di peringkat 59. Rendahnya minat baca di negeri ini tentu saja memantik keprihatinan, masih kentalnya budaya tutur dalam masyarakat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca.
Pemerintah provinsi Jawa Barat memiliki program unggulan untuk menjawab kenyataan bahwa budaya literasi di negeri ini memang belum menemukan titik cerah, salah satu upaya menggiatkan budaya literasi, pemerintah provinsi Jawa Barat meluncurkan progam WJLRC( West Java Leader's Reading Challange).
Sebuah program yang menantang para siswa siswi di provinsi Jawa Barat untuk membaca, mereviee dan mempresentasikan buku yang di baca selama kurun waktu 10 bulan. Program WJLRC adalah mengadopsi Premiere Reading Challenge yang di laksanakan pemerintah Australia. WJLRC di gagas oleh guru guru di Jawa Barat yang pernah melakukan pelatihan di Adelaide.
SMPN 1 Pancalang sebagai salah satu institusi pendidikan di Jawa Barat mengikuti tantangan WJLRC, tiga siswa yang terpilih  program gemar membaca adalah Kharenthia Laksita Rey, Hidayah Tika serta Fariz Muhammad Rizky. Selama periode 10 bulan antara tahun 2016-2017 mereka memilih buku bacaan, membacanya dan menuliskan reviewnya dengan minimal membaca 24 buku. Menurut Fariz Muhammad Rizky tantangan terberat mengikuti progam WJLRC adalah mengalahkan diri sendiri untuk tidak bermalas malasan agar target menuntaskan 24 buku bisa terpenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H