Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jelajah Jalur Tengah Saat Arus Balik Lebaran

21 Juli 2015   20:15 Diperbarui: 21 Juli 2015   20:15 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hutan Jati di lintasan jalur tengah(dok pribadi)

 

Mudik maupun arus balik tentu saja yang paling populer adalah jalur  Pantai Utara atau Pantura dan juga jalur Selatan dengan tanjakan Nagreknya yang terkenal itu, kedua jalur tersebut selalu menjadi berita utama setiap lebaran tiba, berbondong bondong para pemudik melakukan ritual tahunan, dan kedua jalur baik selatan maupun utara memang menjadi pilihan para pemudik.

Saat mudik menuju Kuningan dimana saya berasal, dengan kendaraan roda dua, dengan di bonceng oleh keponakan saya pun melalui jalur pantura malam hari, perjalanan pun lancar, dan saat arus balik kemarin, saya menjajal jalur tengah namun tidak pakai motor tetapi memilih angkutan umum, maka saya pun menuju arah Raja Galuh, dari kota Cirebon saya menaiki angkutan umum jenis elf dengan trayek Cirebon-Raja Galuh, dengan ongkos dibanderol 20 ribu dan menempuh waktu sekitar satu jam lebih akhirnya saya menuju Raja Galuh di daerah Majalengka, sebenarnya terminal Raja Galuh hanyalah terminal kecil, namun dari Raja Galuh lah trayek menuju Cikarang berada.

Akhirnya menemukan juga kendaraan sejenis metromini atau microbus, sayang untuk jurusan Cikarang  sudah berangkat duluan, ada untuk jurusan Bekasi, kata tukang parkir terminal, inilah mobil terakhir menuju Bekasi karena kendaraan lainnya sudah berangkat duluan, kalau pun ada biasanya akan menuju pool, dengan harga tiket sebesar 80 ribu akhirnya saya pun menaiki mobil dan tepat jam setengah empat kendaraan pun mulai berangkat.

Menyusuri jalanan Majalengka yang banyak tambalannya, lalu ke arah Sumedang dan Indramayu, jalur tengah memang tidak sepopuler Pantura ataupun jalur Selatan, kondisi jalannya pun tidak begitu lebar, masih satu jalan dan dibagi dengan marka garis putih putih, selain sempit, jalur ini banyak sekali tikungan dan jalur yang berkelok kelok, supir pun harus ekstra waspada agar tidak teradi tabrakan, mengingat alan yang dilalui tidaklah lebar.

Setelah melewati Indramayu maka tibalah di daerah Subang, di kanan kiri jalan nampak pohon jati, dan juga pesawahan yang kering, hal yang harus diperhatikan di jalur ini yaitu kondisi kendaraan dan juga ban, karena sangat jarang terlihat bengkel atau tukang tambal ban, dengan kondisi jalan yang sering menghadapi tikungan tajam, jalur yang menghubungkan kabupaten Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang dan Purwakarta, perlu kehati hatian untuk berkendara. namun selama perjalanan kita akan disuguhi pemandangan jejeran kayu jati yang mulai tumbuh.

Total perjalanan dari Raja Galuh hingga ke Cikarang sekitar delapan jam, kemacetan terjadi setelah memasuki tol Sadang, dalam, waktu tempuh  perjalanan normal biasanya sekitar enam jam, yap memang jalur tengah ini tidak seseksi Pantura ataupun jalur Selatan, tapi lumayanlah sebagai jalur alternatif menuju Jabodetabek, yo selamat kembali ke ibu kota semoga selamat sampai tujuan.


Suasana jalur tengah di wilayah Majalengka(dokpri)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun