Tulisan Mas Fandi Sido memang selalu makjleb, denger namanya saja bagi sebagian orang yang wara wiri di Kompasiana pasti mahfum, nama ini adalah langganan juara ngeblog, tulisan yang tak ikut lomba pun selalu spesial, selalu ada ilmu baru, pantas saja kalau Mas Fandi Sido nulis, kemungkinan jadi Headline sangatlah terbuka. Tulisan Mas Fandi Sido yang akhirnya memunculkan banyak tanggapan, menggelitik saya merenung, untuk apa saya menulis di Kompasiana?
Bergabung dengan Kompasiana di medio Agustus 2013, dan selama perjalanan menulis di blog Kompasiana sangatlah luar biasa, banyak hal baru yang saya dapatkan, tentang arti sebuah persahabatan inilah yang saya temukan, terlepas dari hasil tulisan saya yang bisa jadi malah dianggap sampah, mohon maaf jika tulisan saya mungkin dinilai sebuah gosip tinimbang sebuah pencerahan, namun Kompasiana membuat saya merasa jatuh cinta kepada teman teman di Kompasiana.
Dalam banyak hal, titik kelemahan tulisan saya sangatlah kentara, namun banya dari kompasianer memberikan masukan agar tulisan saya lebih baik, saya teringat akan inboxnya Kang Tubagus Encep, untuk merapikan paragraf, saya jadi ingat petuah Mas Dean yang secara blak blakan memberikan kita agar tulisan dilirik juri bila ada lomba blog, teringat nasehat Bang Ruslan Nauvaly dan Bang Gaper saat nangkring, bila pengen menang lomba blog maka paling nggak isi amunisi tulisan minimal 1000 world count.
Atau para sahabat yang berkomentar di kolom komentar, yang menyemangati, saya hanyalah seorang buruh biasa, namun rasa rasanya kok teman teman Kompasiana memperlakukan saya dengan begitu istimewa, di tahun lalu, jumlah tulisan saya mencapai 400 lebih, sangat mungkin dari deretan itu, banyak tulisan berbau sampah, namun dari sampahlah tercipta pupuk organik, semoga tulisan saya(ngarep.com) bisa berupa bentuk pupuk yang menyuburkan dan bermanfaat.
Dan berkat Kompasina pula, sharing connecting benar benar terasa, bahagia dan senangnya tak bisa terkatan, nikmatnya menulis ya di sini, walau pada kenyataannya memang sering kali Kompasiana pun error hehe, semoga semakin banyak teman, semoga tulisan tak dikategorikan sampah, salam hormat saya kepada Mas Fandi Sido, kekuatan tulisannya yang membuat saya pun jadi semangat menulis, salam salaman aja deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H