Tonnie Cussel(Sumber photo www.unikdunia.com) Saat piala AFF tahun 2010 digelar,maka bermunculanlah para pemain naturalisasi untuk memperkuat timnas kita,maka publik bola tanah air pun akhirnya menikmati aneka rupa warna kulit pemain timnas yang warna warni ada yang bule,hitam dan tentu saja warna kulit kebanyakan orang Indonesia aseli,dan nama nama seperti Christian Gonzales dan Irfan Bachdim menjadi idola baru publik bola tanah air yang begitu fanatik. Lalu berbondong bondong pula pemain naturalisasi untuk menjadi pemain yang berseragam merah putih dengan burung garuda di dada,kita pun akhirnya ngeh dengan pemain bernama Greg Nwokolo,Kim Jefrey Kurniawan,Sergio Van Dick,Victor Igboneto,Jhonny Van Baukering Tonnie Cussel dan tentu saja Christian Gonzales. Namun pada akhirnya seleksi pun terjadi tak semua pemain naturalisasi yang mau mengganti paspor negara asalnya dengan paspor Indonesia ini mampu bertahan untuk bermain di timnas.Walau mereka berasal dari luar negeri bukan berarti satu tempat mereka mudah dapatkan,beberapa pemain yang saya sebutkan diatas malah sekarang ada dari mereka tak terdengar kiprahnya lagi di timnas. Saya jadi bertanya,kemana mereka sekarang,rasanya yang beredar di jagad bola lokal untuk pemain naturalisasi seolah sudah kehilangan pesonanya,dan kini pun kebanyakan pemain pemain tinas di isi oleh pemain pemain lokal,apalagi untuk timnas U 19 yang aseli produk lokal hasil blusukan Indra Syafrie ke penjuru tanah air. Inikah kegagalan ambisi ketum PSSI yang terdahulu,niatan Nurdin Khalid mengangkat pamor Indonesia dengan menerapkan sistem naturalisasi terasa sia sia,semoga kedepannya pun PSSI tidak asal mengambil pemain naturalisasi,dan lokal pun bisa di asah menjadi talenta talenta hebat. Semoga pemain yang dinaturalisasi pun tak merasa sia sia,salam olah raga,semoga Indonesia berjaya di sektor olah raga dan tentu saja dengan produk produk lokal yang sangatbanyak di negeri ini,salam burung garuda dan bukan burung emprit lho.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H