Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Derma Kok Diakali

27 Februari 2014   01:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:26 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Panti Asuhan Samuel Disinyalir Langgar Izin  

Pengemis Tajir(Sumber photo:www tribunews.com)

Inilah yang menjadi keajaiban dunia meminta minta,masih ingatkan dengan tertangkapnya seorang pengemis yang ternyata menyimpan uangnya hampir 25 juta rupiah,dan masih banyak lagi cerita cerita yang membuat kita terkejut,apa yang menjadi sebuah kemusyikalan ternyata memang terjadi,ada beberapa trik kotor para pengemis untuk mendapatkan pundi pundi uang dengan cara gampang. Ada yang melumuri tubuhya dengan cairan tertentu sehingga seolah olah dia memiliki penyakit kronis,hingga akhirnya orang pun jatuh iba dan memberi uang kepadanya.

Ada juga bisnis sewa anak,seorang balita disewakan untuk'dikaryakan'menjadi daya tarik para dermawan di jalan untuk menggelontorkan uang,dan teknik ini kerap dilakukan oleh pengemis pengemis wanita,entah apa yang ada dibenak mereka,dengan jalan pintas mereka pun mampu mengumpulkan uanmg yang jumlahya juga tidak dibilang sedikit,ada juga kisah pengemis cilik di daerah Jombang yang penghasilannya jauh lebih banyak dibanding buruh dengan gaji UMK sekalipun.

Gedung Panti Asuhan Samuel Disinyalir Langgar Izin  
Gedung Panti Asuhan Samuel Disinyalir Langgar Izin  
Panti Asuhan Samuel di Kab Tangerang(Sumber photo:www.tempo.com/Marifka Wahyu Hidayat) Dan kini yang menjadi sorotan adalah keberadaan panti asuhan Samuel Wtulinggas yang berada di Gading Serpong sektor 6 Blok GC,Kab Tangerang,diberitakan baik di media media cetak,elektronik maupun online,bahwa pengelola panti kerap melakukan tindakan kekerasan pisik terhadap anak asuhnya,bahkan yang lebih sadis lagi,anak panti yang di hukum ada yang ditempatkan di kandang anjing ,belum lagi perlakuan buruk lainnya. Dan yang lebih memilukan adalah,sering terjadi jika ada bantuan dari pada donatur,si pengelola bukannya memberikan kepada anak asuh,malah dia sendiri yang menikmatinya dengan berbelanja di mall,sungguh sangat tragis memang jika itu terjadi,dan mungkin inilah yang menjadi catatan agar kita pun tak sembarangan memberi. Dan memang susah meberantas tipikal para peminta minta yang menerapkan berbagai macam trik,sudah saatnya kita pun tak tertipu akan penampilan mereka. Sungguh satu wacana cerdas jika ada keinginan pemerintah daerah menerapkan denda bagi siapa saja yang memberikan derma kepada para pengemis,pada dasarnya kehadiran pengemis bukan lagi untuk mencari sesuap nasi,namun lebih kepada profesi,mereka adalah kumpulan orang orang malas yang pengen mendapat uang secara instan dan menghalalkan segara cara,saya setuj jika ada pemda di Indonesia menerapkan denda bila memberi kepada pengemis. Jika memang ada pengemis yang benar benar tak mampu bekerja karena faktor faktor lain mungkin pemerintah pun bisa menampungnya,atau paling tidak merawatnya,bukankah ini juga amanat UUD kita? Sudah saatnya kita sadar bahwa lebih banyak derma kita diakali oleh oknum oknum ini,mereka menjual kemiskinan,menjual penyakit penyakit yang ternyata palsu agar memancing rasa iba,mungkin sudah saatnya kita menjadi penderma yang cerdas dan tak salah sasaran untuk beramal,semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun