Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serangan Fajar

9 April 2014   13:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lembaran biru berseliweran pagi ini

Mengajakku berdansa saat aku masih memakai kain sarung

Titipan untuk mencoblos sang tokoh

Yang berlaga di pemilu tahun ini

Siraman yang di tunggu tunggu juga oleh tetangga kanan kiri

Merekahnya sang mentari di sambut lalu lalang rupiah

Yang menari nari walau embun pagi hampir musnah tersinar mentari

Apakah ini pertanda demokrasi ala negeriku

Setiap jengkal kepercayaan seolah di ukur dengan kertas bernominal ini

Kata sebuah lagu ambil duitnya biar pilihan kita yang punya

Entah berapa milyar perputaran uang pagi ini

Atas nama sebuah kata serangan fajar

Aku pun ikut menari nari ternyata

Dalam dansa lima tahunan tersebut

Dansa yang menghuyungkan lembaran lembaran mata uang rupiah

Jejak ini adalah tradisi dalam keyakinan akan sebuah pilihan

Bukan militansi tapi jejak rupiah yang terbawa

Sekali lagi ini warna demokrasi ala negeri ini

Mungkin lucu,mungkin perih,mungkin ada,mungkin lainnya yang tak ku eja satu satu

9 April di titik satu yang selalu ada:Serangan Fajar Bung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun