Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewaspadai 'Penyakit' Pasca Lebaran

28 Juli 2014   21:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran atau perayaan Idul Fitri adalah kegembiraan, setelah melewati rute mudik, setelah melewati sebulan waktu puasa, menahan dahaga dan lapar, kini tiba saatnya untuk merayakan kemenangan,dan di tanggal satu Syawal ini,umat muslim diseluruh dunia menikmati indahnya kemenangan,beduk di pukul bertalu talu,kembang api pun dinyalakan dan langit malam Iedul Fitri seolah gemerlap.

Sebagai negeri yang mayoritasnya muslim,sebagai negeri yang memiliki akar kuat dalam tradisi kuliner,Indonesia memiliki beragam menu untuk menyambut selesainya bulan Ramadhan ini,setiap suku,setiap daerah mempunyai penganan yang menggugah selera dan itu disajikan di event lebaran.

Maka tak tertolaklah menu populer seperti,gulai daging,opor ayam, bistik, sop  buntut, ketupat, rendang dan aneka kuliner yang tak bisa saya sebutkan satu persatu,dengan bahan bersantan,aneka kuliner nusantara ini begitu lezat untuk dinikmati,namun ternyata memang yang berlebih pada dasarnya memang tidak baik.

Pernah saya merasakan,sesaat setelah fajar ramadhan berganti,lebaran seolah menjadi ajang balas dendam,biasanya satu bulan berpuasa,kini hari yang dinanti telah tiba,meja makan pun dipenuhi gelaran menu yang sayang untuk dilewatkan begitu saja, maka opor,rendang,bistik daging serta ketupat menghuni perut dengan lancarnya,kuah bersantan itu begitu lancar masuk ke usus pencernaan, memang enak sungguh asyik, perut pun terasa kenyang.

Ada benarnya mengikuti hadist Nabi yang populer,makanlah ketika lapar,dan berhentilah sebelum kenyang,namun hadist tersebut seolah terlupakan,dan sesi hajar bleh pun terjadi,memang hari itu memang belum ada reaksinya,semuanya lancar lancar saja.

Namun hari berikutnya,perut terasa melilit,dan akhirnya toilet pun menjadi tempat bolak balik,dan akhirnya saya pun terkena diare,sebuah penyakit yang memang sering dialami oleh orang orang pasca lebaran,ada baiknya untuk para Kompasianer sebisa mungkin mengerem keinginan untuk makan berlebih,untuk yang bisa menjaganya,syukur alhamdulillah,bagi yang sudah terlanjur lebih baik secepatnya untuk menghubungi dokter,derita diare tidak bisa dianggap sepele,cairan tubuh sepertinya terambil secara drastis.

Mencegah lebih baik dibanding mengobati,dibalik makanan enak,ternyata kita harus tetap waspada,semoga untuk para Kompasianer dapat terhindar dari penyakit pasca lebaran,tetap jaga pola makan yang sewajarnya,dan memang lebaran bukan balas dendam soal makanan,semoga tulisan ini ada manfaatnya,selamat berlebaran,salam damai untuk Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun