Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sinetron Indonesia, antara Benci dan Rindu

7 September 2014   10:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era tahun 80- 90 an,TVRI pernah menayangkan drama serial yang sampai saat kini pun masih layak untuk di kupas kembali,ada Losmen yang begitu melegenda,Dokter Sartika,Rumah Masa Depan,Jendela Rumah Kita,terus serial anak sekolah seperti ACI yang menceritakan kisah anak SMP yang tentu saja jauh berbeda dengan sinetron zaman kini yang juga bercerita tentang bocah bocah ABG dengan seragam mini,dan malah di sekolah jadi serigala pula.

Walau sinematografi di era tahun 80-90an tak sehebat sekarang,namun akting mereka begitu natural,dan yang jelas tidak kejar tayang sehingga peran mereka di setiap episode begitu pol,lugas dan juga begitu alami.Bandingkan dengan serbuan sinetron di semua saluran tivi,aktingnya nanggung,banyak mendapat cemoohaan dan juga ceritanya dibuat tak ada kata selesai,nerus hingga ratusan episode.

Namun faktanya sinetron Indonesia selalu memiliki rating tinggi,dan ditaruh di jam prime time,jam seksi untuk mendulang iklan,ini berarti sebenarnya penonton Indonesia memang senang dan meminati sinetron sinetron yang katanya menjual mimpi,temanya hampir serupa,gambaran tentang keluarga yang kaya raya,mobil mewah dan pemerannya pun cantik cantik,ganteng dan juga dicitrakan sebagai orang yang bonafid.

Inikah gambaran ideal yang diinginkan keluarga di Indonesia?Kaya raya,dan hidupnya penuh kemewahan,sinetron sinetron itu hadir di layar kaca keluarga Indonesia,baik di pedesaan maupun perkotaan,maka sinetron Indonesia pun dicintai juga dibenci,ini fakta yang tak bisa dibantahkan,maka sinetron sinetron yang diproduksi pun akan terus ada karena memang realitanya sebagaian besar masyarakat Indonesia butuh tontonan seperti itu.

Ada juga yang tak suka dengan gaya sinetron Indonesia,mereka menyebutnya sebagai penjual mimpi,adegan kadang tak berlogika,namun memang itulah kenyataannya,benci dan rindu seolah menjadi bagian dari sinetron di televisi nasional kita.Sedang ingin menonton lagi drama ala TVRI dulu,di saat tema sinetron tak seribet sekarang,namun kita begitu menikmatinya,kangen dengan akting WD Muchtar dan Dede Yusuf di Jendela Rumah Kita,rindu dengan akting Dedi Soetomo dan Aminah Cendrakasih di Rumah Masa Depan.

Dulu senang sekali dengan akting Dewi Yull di Dokter Sartika,'kemewahan' yang terlihat cuma saat ia menaiki mobil kijang saat bertugas menjadi dokter,kangen aksi Agyl Syahrir dan Diah Ekowati Utomo pemeran Amir dan Cici di ACI,anak sekolah yang begitu natural,tentu saja sangat jauh berbeda dengan sinetron Ganteng Ganteng Serigala yang juga bertema sekolah namun entah sekolah dimana,seragamnya pun bukan putih abu abu sebagaimana standar seragam anak SMA.

Benci namun rindu,mungkin itulah gambaran sinetron Indonesia,mau dibilang benci,kok ya banyak yang nonton pula sinetron sinetron ini,mau di bilang rindu,ih kok apa iya merindukan sinetron?Bingung ah lebih baik ngompasiana aja,hehehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun