Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Penting Tandingan

8 Desember 2014   08:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:49 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah mengapa akhir akhir ini tandingan menjadi magnet dalam pemberitaan, cerita tentang tandingan seolah susul menyusul, setelah selesai masalah tandingan yang satu, eh muncul lagi tandingan di versi lainnya, ada apa ini dan kenapa terjadi?

Ketidakpuasankah yang menjadi perihal kata tandingan? Di mulai dengan adu argumen di gedung wakil rakyat, lahirlah sebuah kosa kata baru di raah politik tanah air, ya DPR tandingan, sempat mengerucut istilah itu beberapa pekan, kubu yang tak puas melakukan hal yang bernama DPR tandingan, lengkap dengan ketua dan wakil wakilnya, rakyat pun di buat melongo, kok bisa sih, kok ada sih? Dan DPR tandingan pun untuk beberapa hari bertahan, walau akhirnya bubar bubar juga.

Tandingan pun kini berada di provinsi di mana  ibukota negara berada, Jakarta pasca Jokowi naik pangkat menjadi RI 1, memunculkan nama Ahok sebagai gubernur DKI, dan respon pun begitu cepat, ada penolakan, dan akhirnya DKI 1 pun memunculkan gubernur tandingan, makin seru makin asoy, tandingan gubernur DKI, ini menjadi sebuah fenomena yang kita lihat, kita dengar, dan kita tuliskan juga.

Munas di gelar, dan Bali dipilih sebagai tempat munas, ada yang tak ingin munas terjadi, maka setelah munas memunculkan nama ketua umum sebagai nahkoda partai, beberapa hari setelah munas, muncul pula munas di partai yang sama, warnanya juga sama, dan tandingan disandingkan kepada munas yang dilaksanakan di Jakarta, nah lho ada munas tandingan pula.

Setiap ada perbedaan pendapat, setiap ada pendapat yang berbeda, kenapa melahirkan sebuah kosa kata bernama tandingan? Tak adakah jalan dialog yang lebih terhormat dibanding melakukan tandingan? Potret tandingan seolah menjadi trend baru di negeri ini, ada apa dengan tandingan?

Entah di hari hari ke depan, apakah nantinya akan sering terjadi sebuah istilah bernama tandingan, kalau saya sih berharap ada harga BBM tandingan yang lebih murah dari pada harga yang ditetapkan, ada BBM tandingan, sepertinya sih keren juga, dan ini mungkin menjadi harapan orang orang kebanyakan, sebab terasa sekali kenaikan BBM, nggak dipungkiri biaya hidup jadi naik, sebagai perbandingan, dari Cikarang ke Tangerang, terjadi kenaikan harga di ongkos yang harus dibayar, tadinya 19 ribu perak sekarang menjadi 23 ribu perak, hmm mungkin yang diperlukan kini adalah BBM tandingan yang harganya lebih murah dari BBM yang dipatok pemerintah, ada nggak ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun