Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nonton Film Silat, Dari Layar Tancap Hingga Ke Cinema XXI

21 Desember 2014   02:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menonton film silat sudah saya lakukan sejak dahulu, bukan di bioskop mewah dengan kursi empuk serta hembusan air conditioner yang menyejukan. Menonton layar tancap dengan bentangan kain putih yang disangga bilah bambu, ya nonton inilah yang sering saya lakukan, dulu sekali dan dengan modal sarung maka berangkatlah saya secara berombongan ke desa tetangga yang memutar film, biasanya ada hajatan semisal sunatan atau nikahan.

Cerita yang paling di tunggu adalah film silat, dengan bintang laga yang paling terkenal saat itu adalah Barry Prima,Advent Bangun, George Rudy, cerita silat yang menjadi legenda menurut saya adalah Saur Sepuh dengan bintang seperti Elly Ermawati, Murti Sari Dewi dan Fendy Pradana, dulu mereka begitu memikat saat memperagakan gerakan gerakan silat,  pertarungan seolah hidup dan begitu serunya mereka mempertontonkan jurus jurus ampuhnya.

Namun beberapa dekade terakhir film silat nasional seolah meredup hingga akhirnya, ketika ikut nonton bareng di Setiabudi Building, Theater XXI, film silat terkini produksi Miles Production dan Kompas Grup berjudul Pendekar Tongkat Emas,kerinduan seolah terhapus setelah melihat akting Christine Hakim, Nicholas Saputra, Eva Celia, Tara Basaro, keindahan alam Sumbawa menambah menarik film ini.

Jurus jurus silatnya menarik, dan totalitas terlihat dari akting Christine Hakim yang memainkan peran sebagai guru di padepokan silat Tongkat Emas, begitu juga akting pemain lainnya, inilah film silat yang membuat saya teringat akan masa masa kejayaan film silat di era dahulu.

Sebenarnya pengen mengupload photo photo nobar namun karena jaringannya nggak memunginkan upload, ya cuma bisa nulis doang tanpa photo pendukung, entar dibilang hoax nih, Mas Rahab bantuin dong upload photo hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun