Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Belum Serius Tangani Buruh Migran Dibanding Filipina

28 Desember 2014   15:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sabtu malam, saat menjelang istirahat, menonton tayangan tivi yang menceritakan cara Filipina mengelola pekerja lintas negara, dan ada perasaan miris bahwa tenaga kerja Indonesia di luar negeri banyak mengalami berbagai masalah ketenagakerjaan, bukan salah para pekerja semata, namun pemerintah Indonesia ternyata turut andil dalam kisruh tenaga kerja luar negeri, ini seharusnya menjadi bahan pelajaran berharga agar kualitas tenaga kerja Indonesia layak untuk mendapatkan tempat terhormat, bermartabat serta bukti bahwa pemerintah Indonesia serius untuk hal ini.

Filipina memiliki tenaga kerja di luar negeri, tak tanggung tangung mereka mempunyai 11 % tenaga kerja yang memang bekerja di luar Filipina dari total populasi penduduk Filipina yang mempunyai jumlah penduduk  sekitar 90 jutaan. Dan pemerintah Filipina sangat total dalam urusan ketenaga kerjaan, mereka sepenuh hati mengelola pahlawan devisanya, awal dari pengawasan yang melibatkan pemerintah yaitu, terjadinya perjanjian kerja  pemerintah Filipina dengan negara yang di tuju, bila belum ada perjanjian maka jangan harap tenaga kerja Filipina berada di negara tersebut.

Sebelum ke negara tujuan, tenaga kerja Filipina diberikan sarana pelatihan agar saat berada dinegara tujuan, tenaga mereka siap pakai, ini jelas menguntungkan bagi tenaga kerja mereka, lihatlah bayaran tenaga kerja Filipina jauh lebih tinggi dibanding dengan tenaga kerja Indonesia untuk jenis pekerjaan yang sama sebagai asisten rumah tangga misalnya.

Selain itu pemerintah Filipina memberikan advokasi penuh untuk tenaga kerja di luar negeri, sistem ini terintegrasi resource centre yang juga memberikan konseling, pengobatan,  advokasi serta bantuan hukum yang maksimal jika ada tenaga kerja Filipina diberlakukan tak layak oleh majikannya, bandingkan dengan nasib TKI atau TKW yang seolah berjuang sendirian, kalau pun ada bantuan hanya sebatas seremoni, sedangkan ratusan ribu tenaga kerja kita seolah harus mengalami nasib yang memerihkan dan seolah sebagai bangsa yang besar kita abai dengan hak pekerja di luar negeri padahal merekalah pahlawan devisa bagi negara ini.

Tenaga kerja Filipina yang menyebar ke luar negeri bukan hal baru, begitu juga tentang TKI atau TKW era rezim Ferdinand Marcos berkuasa, Filipina sudah'mengekspor' tenaga kerja, begitu pun juga kita di era Soeharto, namun soal pelayanan dan juga totalitas pemerintah kedua negara sangatlah berbeda, Filipina memberikan apresiasi yang besar untuk pekerja luar negeri mereka, ada penghargaan untuk para pekerja over seas, ada beberapa kreteria yang membuat mereka di beri penghargaan, salah satunya kontribusi kiriman si pekerja untuk keluarganya. berbanding terbalik nasib pekerja di Indonesia, jika di Filipina pekerja luar negeri mereka wajib memiliki kartu tenaga kerja Filipina, maka di Indonesia, pekerja bawah umur bisa disulap agar bisa berangkat kenegara tujuan, disinilah titik perbedaan yang sungguh nyata.

Indonesia masih bermain main di urusan yang sangat serius, sedangkan Filipina sangat serius di urusan yang bukan main main ini, maka produknya pun kelihatan, banyak TKW atau TKI bermasalah, kenapa ada TKI atau TKW illegal, kenapa bisa terjadi? Pemerintah yang seharusnya menjadi pejabat berwenang sepertinya lalai mengatur regulasi ketenaga kerjaan dan penempatan tenaga kerja, memang ada ketentuan dari pemerintah namun kebanyakan regulasi pemerintah diakali oleh penyalur penyalur nakal yang seharusnya pemerintah lebih jeli lagi tentang perusahaan nakal ini, dan bertindak lebih tegas.

Ada wacana untuk belajar dari Filipina tentang tenaga kerja luar negeri, ini sungguh itikad baik dari pemerintahan Jokowi JK, semoga Menaker yang sekarang terus membenahi sistem rekrutmen untuk tenaga kerja ke luar negeri, jangan sampai ada lagi berita TKI atau TKW yang disiksa majikannya, semoga Indonesia lebih serius lagi mengelola tenaga kerja ke luar negeri, sambil juga memperbaiki sistem ketenagakerjaan di Indonesia.

Pada dasarnya, mengapa mereka ke luar negeri karena di dalam negeri harapan untuk mendapatkan lowongan pekerjaan menyempit sehingga akhirnya pilihan bekerja di luar negeri menjadi harapan, semoga nasib TKI dan TKW di masa depan, paling tidak sperti pekerja Filipina yang mendapat dukungan penuh dari negaranya, bukan dukungan setengah hati seperti apa yang terjadi selama ini di negeri kita, maju terus Indonesiaku, sejahteralah kaum buruh negeriku, hidup buruh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun