Tutupnya sejumlah tempat wisata juga sangat berimbas pada perekonomian warga sekitar tempat tersebut. Pedagang yang biasa berjualan tidak mendapatkan penghasilan dan terancam rumahnya dicabut oleh bank atau lembaga keuangan lainnya karena tidak bisa bayar angsuran. Walaupun himbauan pemerintah pusat terkait dunia perbankan dan otoritas jasa keuangan agar menurunkan suku bunga dan memperpanjang masa angsuran dengan memperkecil nominal angsuran. Tapi apakah di daerah itu dilaksanakan sesuai instruksi?
Kriminalitas pun pasti lambat laun akan meningkat, seiring tidak ada pekerjaan, banyak pengangguran, lapangan kerja susah dan banyak orang miskin baru serta semakin mahalnya harga kebutuhan pokok di pasar. Ini sangat berpotensi menimbulkan konflik di masyarakatnya dan banyak orang yang tidak berpikir panjang untuk melakukan tindakan kriminal.
Rezeki lain dibalik Covid-19
Tapi pasti ada orang yang bisa mengambil langkah memanfaatkan kesempatan untuk meraih rezeki. Ada yang usahanya jadi hidup karena pandemi ini, karena kebutuhan akan peralatan untuk penanganan Covid-19. Contoh para pengusaha masker baik yang berskala besar maupun kecil sangat mendapatkan keuntungan yang besar. Bagaimana tidak seiiring himbauan kepada masyarakat untuk memakai masker saat keluar rumah terutama bagi yang sakit, tentu permintaan pasar akan meningkat tajam, tunggu saja nanti ada berita tukang masker kaya mendadak.Â
Pengusaha sabun, hand sanitizer dan cairan disinfektan menjadi golongan yang paling diuntungkan. Bagaimana tidak himbauan agar sesering mungkin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, gunakan hand sanitizer saat diluar rumah tentu akan langsung berimbas dipasar. Permintaan membumbung tinggi bak roket yang baru dilepaskannya. Satu lagi cairan disinfektan yang dipercaya bisa mengurai atau membusukkan virus Corona. Semua daerah langsung mengadakan penyemprotan disinfektan ke tempat umum dan di jalan serta tempat ibadah. Pasti langsung jadi incaran masyarakat dan produsen pasti untung besar.
Alat Pelindung Diri (APD) langsung meningkat bahkan sangat susah dicari, padahal jadi keharusan untuk petugas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19. Banyaknya Tenga medis yang terpapar Covid-19 karena APD yang sangat terbatas. Jas hujan, pelindung kepala, kacamata, sepatu bot dan tank semprot pertanian pun jadi barang yang sangat dicari akhir-akhir ini. Hampir semua desa di seantero nusantara membuat posko-posko siaga Covid-19, alat-alat tersebut pasti ada. Bayangkan satu desa kebutuhan jas hujan 10, alat semprot 5, helm 10, sarung tangan 10, kacamata 10 saj sudah luarbiasa bagaimana kalau seluruh Indonesia. Pasti menjadi keuntungan tersendiri bagi para produsen, penjual dan lainnya.
Itulah yang terjadi setiap ada musibah pasti ada hikmah di baliknya. Maka sebaiknya disaat seperti ini kita saling bahu membahu memberikan bantuan bagi pihak yang membutuhkan. Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dapil IX Jawa Tengah Hj. Nur Nadlifah mengatakan agar saling bahu-membahu, tolong menolong bagi warga yang membutuhkan. Lupakan permusuhan dan kita sama-sama menyelamatkan Indonesia, gerakan donasi untuk membantu yang membutuhkan harus ditumbuhkan. Dan warga diharapkan agar memperbanyak berdoa dan beramal baik.
Salam sehat, Indonesia bebas Covid-19
KBC-04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H