Semua sudah diatur sama Allah Yang Maha Pengasih, ada yang berduka ada yang bahagia seperti ada malam dan ada siang. Semua sudah dibagi dan takaran serta waktunya pun pas tidak akan meleset sesuai ketentuan-Nya. Â Intinya manusia hanya berkewajiban bekerja (ikhtiar), berdo'a dan bersabar (tawakal) sesudahnya serahkan semua sama yang Maha Penguasa Bumi dan Langit. Jodoh, Rezeki dan Maut itu sudah ketentuan walaupun kita dianjurkan untuk berdoa agar bisa merubah semua itu. Allah tidak akan merubah suatu kaum, apabila kaum itu tidak mau merubahnya.
Sejarah mencatat dari semua yang terjadi pasti ada bangkrut dan ada yang tumbuh subur seperti perputaran air di bumi ini, saat negara lain kekeringan di belahan bumi lainnya ada yang hujan dan lain sebagainya. Dampak dari Covid-19 memang luar biasa di semua sendi kehidupan mulai kesehatan, ekonomi, agama, sosial, budaya, politik dan pertahanan negara, semua terimbas olehnya.
Akibat Covid-19
Perekonomian ambruk, bahkan negara kita tercinta harus mengalami nilai tukar rupiah dengan dolar yang terburuk dalam sejarah, rupiah tembus sampai angka Rp. 16.000,- per 1 dolar USA. Memang harus ada yang dikorbankan untuk sebuah usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang bisa menyebabkan kematian seseorang. Kalau upaya pencegahan seperti Social Distancing, Karantina wilayah, darurat sipil tidak dilakukan maka penyebaran virus akan semakin merajalela. Tapi semua berimbas ke perekonomian baik nasional maupun global.
Pedagang banyak bangkrut
Kedai kopi, cafe, resto siap saji menjadi yang pertama harus gulung tikar kalau permodalan tidak cukup. Bagaimana tidak tempat yang semula banyak sekali untuk kongkow anak muda, tempat untuk transaksi bisnis bahkan untuk rapat kedinasan ini harus tutup semua karena adanya pelarangan untuk mengadakan perkumpulan orang banyak. Karena dengan berkumpul orang bisa mempercepat penularan virus tersebut.
Supermarket dan tempat wisata juga mulai ditutup ada yang ditutup sebagian ada pula yang full tutup untuk supermarket dan mall. Tapi untuk semua tempat wisata ditutup untuk umum, karena untuk melakukan standar prosedur pengendalian Corona sangat susah dilakukan.Â
Di pasar tradisional terutama di zona merah seperti Jakarta, Bogor dan Bandung banyak yang ditutup sementara mengingat pasar adalah tempat yang susah dilakukan prosedur tersebut.Â
Pengangguran bertambah
Seiring banyaknya tempat-tempat usaha yang ditutup berimbas pula pada dirumahkannya semua karyawan. Ada yang merumahkan total ada pula yang merumahkan sebagian. Perusahaan tidak mau merugi terlalu banyak karena tutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan mending merumahkan karyawannya. Akhirnya jumlah pengangguran disemua wilayah bertambah banyak, ini juga menjadi masalah baru buat pemerintah.