Mohon tunggu...
Topex Rohman
Topex Rohman Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Menulis adalah hal yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangga Menjadi Santri

18 Desember 2019   14:52 Diperbarui: 18 Desember 2019   14:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: M Taufikur Rohman (KPI UNISNU)

Peringatan Hari Santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober merupakan momentum istimewa untuk meneladankan jasa para santri dan kiai. Merujuk pada peristiwa 22 Oktober 1945 yakni seruan resolusi jihad yang digemakan oleh pahlawan nasional K.H Hasyim Asy'ari untuk melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali republik Indonesia pasca kemerdekaan.Penetapan Hari Santri nasional ini dituangkan dalam keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015    yang ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2015.

Peringatan tersebut untuk memperingati peran besar kaum kiai dan santri dalam memperjuangkan kemaslahatan bangsa Indonesia melawan para colonial dan para bangsa asing yang hendak menjajah NKRI.Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang memperdalam ilmu agama islam di pondok pesantren dalam kurun waktu yang lama. Menurut KH. Musthofa Bisri, santri adalah murid kiai yang dididik dengan kasih sayang untuk menjadi mukmin yang kuat yang tidak goyah imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan. Santri juga merupakan kelompok yang mencintai negaranya sekaligus menghormati orang tua dan gurunya, kendati mereka telah tiada.

Hari santri Nasional diperingati agar menjadi bahan refleksi bagi pemuda untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas diri para santri untuk memperjuangkan intelektualitas kemajuan bangsa Indonesia. Dengan diperingatinya  Hari Santri nasional diharapkan para generasi muda dapat membaca dan belajar secara seksama tentang sejarah para santri dan kiai dalam memperjuangkan NKRI.

Perayaan hjari santri nasional biasanya digelar secara seremonial sesuai budaya dan kultur masing-masing. Namunintinya tetap tidak meninggalkan eksistensi santri dari Hari santri nasional itu sendiri. Tak jarang banyak instansi dan lembaga yang turut menyemarakkan hari santri nasional dengan memakai pakaian ala santri pada hari kerja.

Dengan diperingatinya hari santri nasional membuat para santri lebih bangga dan percaya diri dengan identitasnya sebagai santri. Karena santri yang dulu dianggap hanya sebagai sekelompok orang yang hanya mempelajari kitab kunng dan buta demokrasi, sekarang tidak lagi. Karena sejarah membuktikan bagaimana peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Bahkan santri sekarang banyak yang ikut terlibat atau berkontribusi dalam ruang-ruang public. Tidak hanya menjadi pengajar di pesantren tapi juga ikut andil dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan mengkampanyekan perdamaian dunia. Bahkan sering kita mendengar kata-kata bersama santri damailah NKRI.
HIDUP SANTRI!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun