Usai sholat Jum’at, si Topeng masih saja duduk di dalam masjid. Para jama’ah hampir semua sudah keluar masjid. Kyai Gendheng baru saja bangkit dari tempat duduknya.
“Peng, tumben kamu masih duduk di dalam masjid” ucap Kyai Gendheng seraya menghampiri si Topeng.
“Iya, Guru. Sebentar ada kue buat Guru” kata si Topeng sambil merogoh isi tas ransel yang selalu ia bawa.
“Apa maksudnya ini, Peng ? Kamu ber-ULTAH, ya ?”
“Maaf, bukan ber-ULTAH, Guru. Tapi, saya sedang ber-ULMING ke-2 di Kompasiana...”
“Hahahahahahahahaha... ber-ULMING ?. Ada-ada saja kamu, Peng... Pantesan, Kyai Langit menitip surat buatmu. Nih, suratnya... Hahahahahahahaha...”
Sambil membawa kue ULMING dari Si Topeng, Kyai Gendheng langsung keluar dari masjid. Sementara itu, si Topeng melanjutkan renungannya di hari Ulang Minggu (ULMING) yang ke-2 di Kompasiana.
Tampaknya, si Topeng cukup gembira. Baru dua minggu di Kompasiana ia begitu menikmatinya. Banyak teman baru yang lucu-lucu. Banyak sahabat baik yang cantik-cantik. Pokoknya si Topeng sangat berkesan di rumah barunya. Termasuk pula, saat ia kena fitnah dari Admin, toh ia masih berusaha untuk tertawa.
Fitnah ? Ya, saat tuliannya yang berjudul “Republik Dengkul, Politisi Ngibul, Lebih Baik Macul” diganjar Headline (HL) oleh Admin. Kok, HL dianggap fitnah ?
“Betul, bagaimana enggak fitnah, wong tulisan ngawur dibilang layak dihargai. Hahahahahahahahahahahahahaha... Admin, Admin....kecolongan...” ucap si Topeng saat itu.
Satu lagi, ternyata ada juga yang membuat si Topeng cukup bingung. Apa itu ? Ya, pada saat tulisannya serius, eh tetap saja dianggap lucu dan jadi bahan tertawaan. Akhirnya, ya sudah si Topeng ikut tertawa juga. Hahahahahahahaha....
“Kok, komen-nya tertawa semua, mana nyambungnya dengan isi tulisan ?” katanya.
Amplop isi surat dari Kyai Langit pun dibuka. Lalu, ia baca berulang kali dengan hati-hati. Beginilah isinya.
Peng,
Waktu bukanlah dirimu
Tanpamu
Waktu terus berjalan
Tengoklah mereka
Para Ksatria pada zamannya
Mereka teronggok kaku di bawah tanah
Hanya berteman cacing, belatung, entah kecoa
Para ksatria terus terdiam tak berdaya
Sementara waktu terus berlalu
Melupakan semua tingkah
Mengubur kisah kejayaan mereka
Peng,
Manfaatkan waktumu
Teruslah berkarya
Jangan penah sombong
Agar kamu hidup bermakna
Selamat ber-ULANG MINGGU (ULMING) yang ke-2 di Kompasiana
(dari Kyai Langit Asmara)
Tak terasa, dari bibir si Topeng terucap untaian kata-kata, “Terima kasih teman dan sahabat semua. Si Topeng sangat sayang kalian semua...., Khsusus untuk Mbak Tyas, semoga cepat sembuh... saya selalu berdoa...”
Hati si Topeng gembira, kian berbunga-bunga. Namun, tak kuat lagi menahan tawa. Hahahahahahahahahahaha.... ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H