Sore hari mulai masuk. Tiba-tiba teman bertanya.
“Peng, lihat konferensi pers KPK siang tadi?”
Aku jawab. “Lihat. Ah, biasa-biasa saja. Cuma menetapkan MSG sebagai tersangka. Itu, kan kasus Cek Pelawat BI yang sudah lama. Sekaliiiii......”
“Bukan itu, maksudku...” potong sang teman.
“Lantas, apa maksudnya teman?” tanyaku.
Lalu, sang teman memberikan penjelasan padaku. Bla.. bla.. bla...
Dengan memakai kemeja putih lengan panjang, Ketua KPK, Abraham Samad hanya ditemani Juru Bicara KPK, Johan Budi. Sementara pimpinan KPK yang lain, Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja justru tidak terlihat.
Didampingi Johan, Abraham dengan santai menjawab sejumlah pertanyaan dari para wartawan. Johan yang duduk tepat di samping kanannya, sesekali ikut membantu dalam menjawab pertanyaan wartawan.
Diakhir penjelasan, kalimat tanya keluar. “Paham, Peng?”
Hahahahahahahahahahahahahaha......
“Meneketehe... apalagi paham......” jawabku sekenanya.
Hahahahahahahahahahahahahahahaha...
“Peng.. peng.. bodoh, kok terus kamu pelihara.....”
Hahahahahahahahahahahahahahahahahhaha....
Temanku mengulangi penjelasan. Katanya, gara-gara kasus Anas, pimpinan KPK menjadi terpecah tiga.
“Ah, masa sih....” potongku lagi..
Pimpinan KPK berinisial AS ingin segera menetapkan Anas sebagai tersangka. Dua pimpinan lain, BM dan BW justru menolak untuk segera menetapkan tersangka. Sisanya, Z dan APP “abstain”, alias cari aman.