Mohon tunggu...
Topan Ripan
Topan Ripan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kundalini

18 Juli 2011   09:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310980220692790782

Kata Kundalini berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya gulungan. Kundalini adalah energi .

Di tradisi Yoga, Kundalinidigambarkan/disimbolkan seperti ular karena bentuknya yang seperti gulungan (3 ½ lingkaran) dan ‘sifat’ energinya yang lebih sulit dikendalikan, kurang lebih sama seperti mengendalikan ular.

Energi ya energi, sama saja dengan energi dari makanan. Bedanya, energiini ada di dalam jiwa manusia bahkanadalah bagian dari jiwa (roh).

Untuk mudahnya, lihat analognya secara fisikal : ada tubuh fisik, ada pikiran/otak dan ada otot lengan /kaki .Ada pikiran/otak dan ada energi/kekuatan otot tangan dan kaki.

Roh dianalogkan dengan tubuh fisik dan kekuatan otot kaki dan tangan dianalogkan dengan kundalini.

Energi digerakkan/dikendalikan oleh pikiran/awareness/kesadaran.

Otot kaki dan tangan digerakkan/digunakan oleh otak. Misalnya untuk mengangkat gelas atau untuk berjalan. Kekuatan otot fisikal itu dikendalikan oleh otak/pikiran fisikal.

Demikian pula dengan Kundalini, kundalini dikendalikan oleh kesadaran (roh).

Jadi, sampai di sini kita bisa mengetahui bahwa ada dua “komponen” dari roh yakni kesadaran (awareness) dan kekuatan (energi).

Dikatakan bahwa kundalini adalah energi yang menciptakan alam semesta, the energy that creates the universe. Saya memahaminya kesadaran (awareness) lah yang menciptakan alam semesta dengan kekuatan (energi) kundalini.

Ini secara sederhana bisa kita pahami pada orang yang mengangkat gelas, kesadaran/pikiran lah yang mengangkat gelas dengan kekuatan otot tangan.

Di banyak literatur Yoga disebutkan bahwa Kundalini adalah energi yang dapat digunakan untuk mendapatkan pencerahan, mendapatkan Yoga (Yog=penyatuan).

Saya memahaminya bahwa kesadaranlah yang memilih pencerahan/penyatuan (dengan Sang Khalik). Kundalini adalah tool/energi yang digunakan untuk hal itu. Sama saja dengan tubuh fisik yang digunakan untuk melakukan gerakan doa/penyembahan atau untuk menolong sesama.

Diajarkan bahwa Kundalini akan membersihkan dan mengaktifkan cakra-cakra pada tubuh energi manusia.

Ini secara sederhana bisa kita pahami dengan melihatnya pada level fisikal. Dengan kekuatan otot tangan, kaki dan tubuh secara keseluruhan, manusia (kesadarannya) memilih untuk berbakti pada Tuhannya, memilih untuk menolong sesamanya manusia tanpa pamrih.

Dengan segenap kekuatannya secara sadar memilih untuk meniadakan dirinya, meniadakan egonya, melayani Tuhan dan sesama.

Demikianlah proses pencerahan dengan jalur kundalini, jalur energi.

Energi (kundalini) sifatnya netral, sama dengan energi2 lainnya, bahkan energi fisikal, energi otot.

Apakah energi itu digunakan untuk mengabdi pada Tuhan dan sesama ditentukan oleh pilihan/kesadaran si manusia. Otot tangan bisa digunakan untuk menuntun seorang tua berjalan menyeberang jalan atau untuk menampar seorang anak kecil.

Semakin besar energi yang dimiliki maka semakin besar dampak yang bisa terjadi. Si orang tersebut bisa menyeberangkan banyak orang tua dalam sehari atau semakin keras menampar banyak anak kecil dalam sehari.

Apakah perlu aktivasi Kundalini ?

Mengendalikan ular harus belajar dari pawangnya. Kalau pas ketemu pawang yang mumpuni maka ilmu pengendalian ular bisa dipelajari dan dilakukan. Bisa saja sih mencoba sendiri, tapi ya pasti ada resiko terpatuk ular itu. :-)

Selain itu, dari uraian di atas kita ketahui bahwa yang utamaadalah di kesadaran bukan di energinya.

Dengan energi tubuh fisikal berbakti pada Tuhannya,sama saja dengan menggunakan Kundalini untuk menyatu (Yoga).

Yup, sesimpel itu saja. :-)

Salam,

Topan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun