Mohon tunggu...
Topan Ripan
Topan Ripan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyaliban

28 Maret 2013   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagian Pertama : Pertemuan Dua Kehendak

Yang bisa kita baca, Yesus berkata bhw dia diutus oleh BapaNya.  Lalu, kita juga bisa membaca  bahwa dia melakukan pekerjaan2 sbb : mengajar, menyembuhkan yang sakit, mentahirkan yang kusta, mengusir setan, membangkitkan yang mati dan mengampuni dosa.

Dari pekerjaan2nya tersebut kita bisa lihat bahwa Bapa mengutus Yesus untuk melakukan pekerjaan2 tersebut,atau singkatnya diutus untuk menyelamatkan/menolong manusia.

Lalu ada peristiwa penyaliban.
Apakah Bapa juga mengutus Yesus untuk mati di kayu salib ? Diutus untuk mati/dibunuh oleh otoritas politik dan agama pada waktu itu ?

Menyelamatkan dengan menyuruh mati ?. Atau sebagaima yg disalahpahami sebagian orang, yakni bahwa Bapa menghendaki kematian anaknya di kayu salib agar amarahnya pada manusia menjadi padam ?

Saya rasa tidak demikian. Tidak diutus untuk mati, apalagi supaya amarah padam.

Lantas ? 

Pada peristiwa penyaliban, bertemu dua
kehendak, yakni. :

1) kehendak orang2 yg menentang kehendak Allah, dan
2) kehendak Allah.

Penentang kebenaran (penentang Allah dan Yesus) menghendaki penyaliban sbg jalan menyudahi/menghentikan Yesus. Otoritas agama Yahudi merencanakan pembunuhan atas Yesus  dan penyaliban adalah jalan yang mereka minta/pilih  untuk itu.

Di sisi seberangnya, kehendak Allah adalah menyelamatkan manusia, sebagaimana pekerjaan2 Yesus yg telah diuraikan di atas.  Pada peristiwa penyaliban, kehendak Allah yang adalah untuk menyelamatkan manusia, termasuk di dalamnya adalah menanggung apabila ada penolakan/penentangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun