Mohon tunggu...
Topan Bagaskara
Topan Bagaskara Mohon Tunggu... Lainnya - Pemikir. Penyair. Pendaki Gunung.

Kita punya kehendak untuk hidup dan bercerita. Kehendak tidak dapat dipasung oleh keadaan atau kekuatan apapun. Berkehendaklah! Berdaulatlah! sejak dalam pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan; Freedom dan Liberty

8 Mei 2024   23:40 Diperbarui: 9 Mei 2024   11:41 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar dari Galeri Pribadi

Kebebasan selalu kita maknai sebagai kemerdekaan yang memungkinkan menjelma menjadi tempat pertarungan orang-orang berkepengatahuan bahwa kebebasan adalah anak kandung dari liberalisme. Mengerikan. Dalam hal ini, dunia pemikiran telah melahirkan dua konsep dari kebebasan itu sendiri, ialah freedom dan liberty. Kedua istilah yang sebetulnya sudah tidak asing dan tak sedikit memahami makna dari kedua istilah itu.

Menurut Dr. Sawedi Muhammad seorang Sosiolog mengatakan bahwa freedom yang berasal dari istilah Inggris kuno yang berarti "Kekuatan untuk menentukan nasib sendiri, bebas berkeinginan; bebas dari perbudakan." kemudian terdapat kesamaan dalam bahasa Frisia "fridom", bahasa Belanda "vrijdom" dan bahasa Jerman "vridom". Sedangkan Liberty yang berasal dari bahasa Latin "libertatem" yang berarti kebebasan sipil atau politik, kondisi manusia bebas; bebas dari kekangan.

Secara singkat bagi saya, freedom dapat dimaknai sebagai sesuatu kondisi yang hidup dalam pikiran dan diri setiap orang. Ia bisa dikatakan sebagai kondisi filosofis dan bahkan psikologis dari dalam diri manusia. Ia juga yang menuntun terbentuknya perasaan untuk hidup tanpa ada pertarungan, berjarak pada perbudakan, dan dipasung oleh sebuah kekuatan dari manapun. Dalam hal ini freedom berada pada satu napas dengan aliran filsafat stoik.

Disisi lain liberty adalah sesuatu kondisi dari luar freedom, yang didasari pada kesepakatan situasi dan kondisi sosial pada masyarakat. Liberty juga sebagai pembatas dari kebebasan yang bersifat liberalisme. Ia menghalau dan menolak akan terjadinya wabah yang berdampak pada kerusakan peradaban manusia.

Pada konteks kenegaraan, negara memungkinkan dapat mengungkung liberty tapi tidak dapat membungkam freedom. Saya menulis ini bukan berarti saya telah memahami betul hal-ihwal kebebasan, hanya sedang mengatakan "berhati-hatilah!".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun