Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Eksplorasi Wisata dan Sejarah di Kota Tua Jakarta

21 September 2023   14:38 Diperbarui: 21 September 2023   14:43 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bir Pletok (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bir_pletok)


Jakarta dikenal oleh masyarakat sebagai ibu kota Indonesia. Atas kondisi tersebut sudah pasti bahwa wilayah Jakarta menjadi pusat segala macam kegiatan dari mulai pemerintahaan sampai bisnis. Pastinya orang-orang yang berkegiatan pada wilayah Jakarta tersebut banyak wilayah menjadi sibuk dan padat. Bahkan terkadang beberapa orang menganggap bahwa Jakarta adalah kota tidak pernah mati. Hal tersebut karena hampir setiap pagi, siang, sampai malam ada banyak sekali kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tetapi jika datang ke beberapa sudut lokasi di Jakarta tidak hanya disibukan oleh berbagai macam kegiatan tetapi juga menawarkan akan pengalaman. Dimana pengalaman tersebut berupa wisata akan budaya, sejarah, sampai kekayaan alam yang menakjubkan. Tidak hanya itu didalam wisata Jakarta juga menyediakan berbagai macam kuliner yang lezat disamping memiliki monumen bersejarah yang dilengkapi oleh keramahan penduduk. Dari sekian banyak tempat wisata yang dimiliki Jakarta salah satunya bernama Kota Tua Jakarta.

Wow.... pastinya kata yang pertama kali jika melihat atau mendengar Kota Tua Jakarta. Saat pertama kali pastinya hal yang terbayang oleh masyarakat termasuk penulis merupakan bangunan tua. Untuk bisa sampai ke lokasi tersebut masyarakat dapat menggunakan berbagai macam moda transportasi. Transportasi yang dapat digunakan dari mulai kendaraan pribadi sampai transportasi umum. Di transportasi umum seperti bus TransJakarta atau KRL Commuter Line ada sebuah rute khusus yang berhenti secara langsung di dekat Kota Tua Jakarta. Sehingga para wisatawan yang mau berkunjung jika harus memilih sebaiknya menggunakan moda transportasi umum agar dapat menghindari kemacetan, kepanasan, atau hal-hal lainnya di jalan.


Sesampainya di Kota Tua Jakarta ada banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan tetapi satu hal yang dilakukan berjunjung ke tempat bersejarah. Dimana lokasi yang dimaksud oleh penulis dikenal oleh masyarakat dengan nama Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta). Saat memasuki bangunan bersejarah tersebut penulis seperti dibawa ke sebuah perjalanan waktu yang memukau tidak hanya secara visual tetapi batin. Di dalam museum tersebut penulis menemukan berbagai macam koleksi bersejarah yang menarik untuk dilihat secara mata langsung seperti artefak, pakaian tradisional, peta, sampai replika kota Jakarta dari waktu ke waktu.

Setelah merasa cukup dari museum maka penulis melanjutkan ke tempat lain untuk menghirup udara di Taman Fatahillah. Nyatanya di taman tersebut juga disuguhkan oleh bangunan yang memiliki arsitektur klasik seperti Gedung KOTA, Kantor Pos Fatahillah, dan lainnya. Melihat hasil karya masyarakat pada zaman dahulu yang sampai saat ini berdiri seperti melihat sebuah kemajuan teknologi akan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di masyarakat tersebut. Hal tersebut karena pada saat zaman dahulu teknologi masih belum secanggih saat ini tetapi bangunan yang didirikan masih bertahan sampai saat ini. Sedangkan jika melihat bangunan saat ini nyatanya masih banyak kerusakan bahkan sampai ada yang baru dibangun atau diresmikan sudah rusak padahal sudah dilengkapi teknologi canggih dalam proses pembangunannya.

Lokasi selanjutanya yang dikunjungi oleh penulis berupa Pelabuhan Sunda Kelapa. Dimana dalam lokasi tersebut bukti sejarah akan atmosfir perdahgangan maritim kuno yang sampai saat ini beroperasi. Kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut berupa menjelajahi pelabuhan sambil melihat berbagai macam kapal tradisional Phinisi yang berlabuh. Jika terdapat kesempatan baik penulis dapat berinteraksi secara dekat dengan para pelaut dengan cara berinteraksi atau bahkan masuk ke kapal untuk melihat kehidupan secara langsung. Tetapi jika tidak mendapatkan kesempatan tersebut biasanya penulis hanya melihat pemandangan yang memukau khususnya saat matahari terbenam dengan latar belakang berupa maritim Indonesia.

Untuk oleh-oleh yang akan dibagikan kepada teman-teman di rumah biasanya penulis membeli berbagai macam barang di Pasar Seni atau Pasar Antik. Lokasi tersebut biasanya terjadi setiap akhir pekan tiba yang sudah sangat terkenal memikat para wisatawan untuk berbelanja. Ada banyak sekali barang yang dapat dibeli dari mulai perabotan antik, lukisan, patung, sampai perhiasan klasik. Tidak hanya itu saja terkadang dengan melakukan interaksi dengan para penjual membuat penulis memiliki pandangan yang baru dengan sudut pandang yang berbeda dari pada biasanya. Sehingga menambah warna baru bagi penulis saat menjalani kehidupan sehari-hari.

Melakukan pencicipan terhadap kuliner khas Jakarta merupakan kegiatan yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Tua Jakarta. Di sekitar kawasan tersebut juga menyediakan akan berbagai macam warung makan sampai kafe yang memiliki hidangan lezat dengan cita rasa kekayaan khas. Hal pertam yang dikonsumsi bernama kerak telor yang merupakan makanan khas berupa nasi goreng yang diberikan telur dan rempah-rempah dibalut oleh kelapa parut gurih. Makan lainnya yang dicoba seperti soto Betawi, sup daging khas Jakarta, sampai nasi goreng khas Jakarta. Semua makan tersebut sangatlah lezat untuk masuk ke mulut.

Untuk minuman penulis berupa Bir pletok. Walaupun dari namanya berupa bir tetapi minuman tersebut tidaklah memabukkan. Tetapi minuman yang dikonsumsi berupa herbal khas Betawi yang dimemiliki rasa beragam seperti pedas rempah, harum, dan menyegarkan. Sehingga ketika meminumnya penulis akan mendapatkan sejuta manfaat yang baik bagi tubuh. Agar lebih segar didalam tubuh penulis juga memesan hal lain berupa es doger. Dimana es doger terbuat dari campuran kelapa muda, santan, gula merah, ketan hitam, kacang hijau, dan es serut. Supaya lebih nikmat biasanya dihidangkan dengan tape ketan hitam, biji mutiara, dan kolang-kaling. Sehingga ketika sampai di mutut akan ada rasa manis dibarengi tekstur yang kental.

Bir Pletok (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bir_pletok)
Bir Pletok (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bir_pletok)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun