Sebagai seseorang yang tinggal di Indonesia pastinya ada banyak sekali pengalaman yang membekas didalam pikirannya. Dari sekian banyak hal tersebut salah satu pengalaman tersebut salah satunya mengenai menjalani kehidupan saat Ramadhan. Munculnya hal tersebut karena masyarakat Indonesia di dominasi oleh pemeluk agama Islam. Sehingga ketika masih sedang berusia kecil pengalaman dalam menjalani kehidupan di Ramadhan ada didalam benak diri seseorang.
Waktu sehari sebelum puasa.
Saat masih kecil ada sebuah pemahaman yang selalu dipegang saat sehari sebelum puasa dilakukan. Dimana pada hari tersebut biasanya anak-anak di sekitar rumah akan berkumpul. Kegiatan berkumpul yang dilakukan yaitu mengadakan sebuah pesta. Pesta tersebut didanai melalui patungan yang berasal dari setiap anak terlibat. Jumlah dana yang dipatok biasanya tergantung akan dana yang dimiliki oleh sang anak. Sehingga terkadang untuk menutupi jumlah dana yang kurang tersebut dilakukan cara subtitusi silang.
Anak-anak yang terlibat di dalam pesta tersebut cukup banyak tetapi secara umum paling sedikit mencapai jumlah lima anak. Walaupun jumlah anak terkadang hanya mencapai lima orang tetapi entah bagaimana caranya dana seadanya tersebut dapat memenuhi pesta yang dilakukan. Dana yang dikumpulkan digunakan untuk keperluan berbelanja. Ada banyak sekali belajaan yang dibeli tetapi secara umum dibeli atas makanan dan minuman.
Untuk jenis makanan yang dibeli cukup beragam tetapi karena adanya pemahaman tanpa makan nasi dalam hal ini makanan berat belum dikatakan makan. Atas dasar pemahaman tersebut biasanya makanan yang dibeli mengenai lauk pauk. Selain itu juga makanan yang dibeli akan makanan ringan. Harapannya setelah makan berat selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan berbincang-bincang anak kecil akan segala hal. Ketika berbincang tersebut ada makanan ringan yang menemani.
Selagi mengonsumsi makanan berat dan ringan pastinya membutuhkan minuman agar menjadi lancar dalam mengonsumsi hal tersebut. Untuk jenis minuman yang dibeli sudah pasti yang mengandung manis dan berwarna. Agar lebih seger ketika dikonsumsi minuman yang dibeli dimasukan ke dalam lemari es untuk sedikit dingin atau jika tidak maka akan ditambahkan es batu. Ketika menjalani akan kegiatan tersebut masih kecil memang menyenangkan tetapi jika melihat di masa sekarang rasanya aneh. Keanehan tersebut karena saat masih kecil sudah dapat menjalani pesta dengan kondisi dana yang seadannya tetapi dapat membeli berbagai macam makanan sampai minuman.
Waktu sepuluh hari saat Ramadhan.
Saat memasuki sepuluh hari tersebut ada banyak sekali kejadian yang cukup menarik untuk diangkat dari pengalaman. Entah mengapa anak-anak yang menjadi teman lingkungan menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Pada sebelum memasuki Ramadhan anak-anak akan bersemangat berlari, bercanda, sampai bermain-main. Tetapi ketika sudah memasuki sepuluh hari pertama kegiatan yang biasa dilakukan sangat menghilang. Bahkan ketika di waktu tersebut yang ada hanyalah berdiam diri, merenung, dan melakukan kegiatan apa-apa. Ketika diajak untuk melakukan kegiatan pun anak-anak itu tidak mau melakukannya.
Di sepuluh hari pertama tersebut kegiatan yang dilakukan tidak begituh banyak. Apalagi di awal-awal biasanya badan tubuh anak-anak masih beradaptasi. Hasil perubahan yang biasanya dapat mengonsumsi makanan dan minuman ketika lapar dan haus kini hal tersebut tidak bisa dilakukan. Sehingga mau tidak mau energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan menjadi terbatas. Maka dari itu kegiatan yang tinggipun akan ditekan seminimal mungkin.