Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Masalah, Potensi, dan Langkah dalam Membuat Film Sendiri

7 April 2023   07:19 Diperbarui: 7 April 2023   07:34 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cita-Cita (Sumber: https://pixabay.com/id/illustrations/bercita-cita-tinggi-bekerja-keras-7682208/)

Setiap orang di dalam menjalani kehidupan sehari-hari akan ada banyak sekali cita-cita yang ingin direalisasikan dalam kehidupannya. Dari sekian banyak cita-cita bagi penulis salah satunya yaitu mengenai membuat sebuah film. Saat ini film sedang berada di puncak kejayaanya karena adanya pandemik virus Corona. Pandemik tersebut membuat setiap orang tidak bisa melakukan kegiatan di luar ruangan sehingga hanya kegiatan dalam ruangan yang masih dapat dilakukan. Sekian banyak kegiatan tersebut salah satunya yaitu menonton film sebagai media hiburannya.

Film yang akan dibuat oleh penulis ada banyak sekali topik yang dapat diangkat. Walaupun demikian film tersebut pastinya akan memiliki kaitan dengan Indonesia. Untuk secara benang merah pembahasan mengenai keindahaan akan budaya Indonesia. Ada banyak sekali alasan mengapa yang dimasukan kedalam film mengenai hal tersebut salah satu faktornya yaitu dari sebuah kegiatan internasional yang menarik masyarakat Indonesia dan internasional. Agar lebih jelas mengenai kegiatan tersebut berikut ini video yang memaparkannya yaitu:


Ya, dapat dikatakan bahwa adanya kegiatan tersebut Indonesia sedang disorot oleh mata dunia. Tingginya sorotan tersebut adalah karena beberapa hal salah satunya opening dalam kegiatan tersebut yang memaparkan akan kebudayaan Indonesia. Atas dasar tersebut dapat dikatakan bahwa peluang dari film mengenai budaya Indonesia sangatlah besar. Peluang tersebut tidak hanya datang dari masyarakat di Indonesia tetapi juga masyarakat internasional.

Tetapi jika hanya sebuah film membahas kebudayaan Indonesia saja rasanya peluang untuk sukses sangatlah kecil. Alasannya karena untuk alur cerita jika hanya mengangkat satuhal ekcil yaitu kebudayaan Indonesia rasanya masyarakat kurang minat. Apalagi dengan ngucurnya kebudayaan negara asing menjadi tantangan yang besar. Maka dari agar film tersebut dapat diminati diperlukan berbagai macam bumbu didalamnya. Salah satu bumbu tersebut yaitu memasukan beberapa hal seperti percintaan, tragis, sampai alur cerita yang kompleks.

Agar benar-benar sukses ditonton oleh masyarakat secara luar ada beberapa hal lain di luar dari proses pembuatan film. Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh penulis sebagai pihak pembuat film tersebut yaitu: Pertama yaitu membuat subtitle berbagai macam bahasa. Subtitle yang dibuat tidak hanya berbentuk sebuah teks dibawah film seperti pada umumnya tetapi juga dalam bentuk suara. Suara yang dihasilkan juga disesuaikan dengan bahasa sehari-hari negara yang ditayangi film tersebut.

Penonton (Sumber: https://pixabay.com/id/vectors/teater-bermain-drama-bioskop-film-158168/)
Penonton (Sumber: https://pixabay.com/id/vectors/teater-bermain-drama-bioskop-film-158168/)

Kedua yaitu membuat reaction melalui penonton terpilih dengan terbatas. Penanyangan reaction tersebut harus direkam sehingga benar-benar nyata tanpa adanya editan atau tipuan. Untuk video yang ditayangkan adalah bagian menarik didalam film tersebut tetapi dengan ending yang menggantung agar menarik perhatian penonton untuk melihat secara lengkap film tersebut. Sedangkan cara ketiga yaitu bekerja sama dengan pihak distributor film secara online. Diawal memang distibutor film dilakukan dibioskop. Penanyangan dibioskop memang memiliki waktu yang cukup singkat apalagi muncul film asing yang digemari. Maka dari itu Agar tetap dapat menghasilkan uang dengan pasar secara global maka ketika sudah tayang diberbagai macam bioskop baik itu dalam dan luar negeri tidak ada salahnya untuk tayangkan pada distibutor film online yang berlisensi. Dengan penerapan hal tersebut uang akan didapatkan ketika seseorang menonton film tersebut secara online.

Pada dasarnya ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan oleh penulis dalam hal luar dari proses pembuatan film agar dapat menarik masyarakat untuk mau menonton. Melakukan beberapa hal yang telah dipaparkan pastinya akan memberikan dampak. Dimana dampak yang diberikan tersebut salah satunya kepada dana. Dana yang dibutuhkan tersebut tidak hanya digunakan untuk proses pembuatan film yang mahal tetapi juga beberapa hal yang telah dipaparkan diatas. Ketika dana yang dibutuhkan tidak mampu untuk dipenuhi tentunya impian membuat film secara mandiri akan sangat sulit.

Untuk tetap dapat menghasilkan film mandiri dengan dana yang besar dibutuhkan sebuah skema pembiayaan. Skema pembiayaan tersebut melibatkan antara dua pihak yaitu pihak pembuat film berupa penulis dan pihak pemilik modal yang dikenal dengan nama investor. Pihak investor memiliki peran untuk memberikan dana sedangkan penulis memiliki peran untuk menghasilkan karya film yang dapat mengembalikan dana yang telah diberikan. Dengan adanya skema tersebut maka permasalahan penulis akan membuat film atas kekurangan dana akan dapat ditekan seminimal mungkin.

Setelah beberapa pemaparan diatas pastinya para pembaca memiliki pertanyaan yang terbayang-bayang. Dimana pemaparan tersebut mengenai film dengan benang merah bagaimana yang akan dibuat?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut berikut ini adalah pemaparan benang merah secara permukaan akan film yang mau dibuat oleh penulis.

Alam (Sumber: https://pixabay.com/id/vectors/pantai-tropis-lanskap-biru-laut-42375/)
Alam (Sumber: https://pixabay.com/id/vectors/pantai-tropis-lanskap-biru-laut-42375/)

Diceritakan bahwa film tersebut mengenai sebuah petuangan oleh sekelompok anak muda yang berpergi ke sebuah pulau untuk kegiatan mahasiswa. Pulau tersebut merupakan masyarakat yang masih sangat kental dengan budayanya (budaya Indonesia). Diawal sampai pulau tersebut sangatlah indah dari mulai kebudayaan sampai makanannya. Sehingga ada tokoh dari anak muda yang merasakan jatuh cinta satu sama lain dengan lawan jenisnya. Tetapi ada satu tokoh yang memakan sebuah buah yang dilarang untuk dikonsumsi. Atas konsumsi buah tersebut membuat seseorang berubah menjadi zombi. Itulah awal mula perubahan dari kesenangan menjadi kencuran.

Secara perlahan-lahan zombi tersebut mulai menyerang banyak pihak. Walaupun dibeberapa kesempatan anak muda tersebut memiliki kesempatan untuk menghentikan dengan cara menembak menggunakan alat seadanya. Tetapi sekelompok anak muda tersebut tidak mampu untuk melakukannya. Bahkan masyarakat yang tinggal ditempat tersebut juga tidak bisa melakukannya karena setiap mau menghentikan ada saja orang yang terinfeksi. Loh...... terus bagaimana kelanjutanya?. Ingin tau kelanjutan dari cerita benang merah tersebut, jika iya maka ayo tunggu cerita tersebut dijadikan sebuah film di masa depan nanti hehehehe.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun