Sudah cukup lama kita sebagai masyarakat yang berada di negara Indonesia merasakan diam di rumah serta melakukan pembatasan aktifitas di luar ruangan. Akibat kebijakan yang dilakukan tersebut pastinya banyak dari masyarakat termasuk penulis sendiri merasakan sebuah perasaan bosanan yang cukup dalam tersarang didalam pikiran dan hati ini.
Mungkin sebelum adanya pandemik virus Corona yang sedang berlangsung apabila penulis merasakan bosan cara yang biasa dilakukan adalah dengan pergi ke suatu tempat. Dimana didalam tempat tersebut penulis dapat melakukan berbagai macam hal seperti menyantap makanan khas didaerah tersebut sampai melakukan kegiatan yang menarik didalam tempat tersebut. Ketika sudah melakukan berbagai macam kegiatan di tempat tersebut maka pastinya perasaan bosan yang sempat muncul akan menghilang.
Namun kini untuk dapat berpergian kesuatu tempat demi menghilangkan perasaan bosan rasanya harus dipendam karena sedang terjadi wabah pandemik akibat virus Corona. Walaupun masih tetap didalam tetapi kita sebagai masyarakat masih dapat melakukan kegiatan pergi ke suatu tempat melalui sebuah teknologi berupa internet. Salah satu contoh kegiatan tersebut seperti yang dilakukan oleh pihak Koteka.
Sebelum membahas lebih jauh alangkah baiknya jika membahas secara garis besar terlebih dahulu mengetani Koteka. Koteka sendiri merupakan sebuah singkatan Komunitas Traveler Kompasiana. Dari namanya saja kita sudah mengetahui bahwa kegiatan Koteka pastinya selalu berkaitan dengan jalan-jalan. Namun karena sedang berada di situasi pandemik virus Corona serta kebijakan pembatasan aktifitas di luar ruangan mau tidak mau kegiatan dari Koteka tidak bisa dilakukan di luar ruangan. Maka dari itu agar kegiatan tetap bisa berlangsung ditengah-tengah kondisi tersebut maka jalan keluar yang dilakukan oleh pihak Koteka adalah dengan melakukan kegiatan secara online. Salah satu contoh dari kegiatan secara online yang dilakukan oleh pihak Koteka adalah Wonderful Indonesia: Timor Barat.
Kegiatan Koteka dengan judul Wonderful Indonesia: Timor Barat dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2021 dari mulai pukul 16.00--17.30 WIB atau 11.00-12.30 p.m. Berlin. Didalam kegiatan tersebut akan dibahas secara tuntas dan lengkap mengenai jalan-jalan secara virtual ke wilayah Timor Barat yang sangat indah. Tidak hanya itu ada banyak sekali yang dibahas seperti wisata rekomendasi, kulinder, sampai apa saja khas yang hanya ada di wilayah Timor Barat tersebut. Setelah melihat dan menganalisis ada beberapa hal yang menarik dari kegiatan tersebut yaitu:
Pertama kolaborasi yang sangat baik antara moderator dan narasumber sehingga para peserta terbuai akan pemaparan materi yang diberikan. Untuk moderator dari kegiatan tersebut dipegang oleh Ony Jamhari. Tidak lupa juga pihak moderator memberikan pengalaman saat berkunjung ke Timor. Sedangkan untuk narasumber dipegang oleh Grace Tan-Johannes. Akibat moderator dan narasumber yang baik dalam menjalankan kegiatan maka sebanyak 31 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut melalui secara online benar-benar terpukau akan beberapa hal yang dipaparkan.
Kedua membuat terpesona serta berkeinginan untuk pergi mengunjungi secara langsung atas hal-hal yang telah dipaparkan. Ada banyak sekali hal-hal yang telah dipaparkan didalam kegiatan tersebut salah satu contohnya adalah air terjun bertrap-trap. Pemaparan mengenai air terjun tersebut membuat peserta terpesona. Tidak hanya terpesona pemaparan yang diberikan juga membuat kita sebagai peserta yang mengikuti kegiatan tersebut memiliki keinginan untuk dapat merasakan secara langsung dengan mata kepala sendiri atas keindahan air terjun bertrap-trap.
Ketiga membuka mata pandangan bahwa yang indah dan mempesona tidak selalu berada di luar negeri. Terkadang kita sebagai masyarakat memiliki sebuah anggapan bahwa hal yang indah dan mempesona hanya terdapat di luar negeri. Adanya pandangan tersebut membuat kita sebagai masyarakat menganggap bahwa di negara sendiri tidak ada yang indah dan mempesona. Namun ketika sudah mengikuti kegiatan dari Koteka tentang Wonderful Indonesia: Timor Barat membuat pemikiran ataupun anggapan bahwa di negara sendiri tidak ada yang indah dan mempesona kian terkikis bagi masyarkat termasuk penulis sendiri.
