Untuk mu
Yang saat ini entah dimana
Kini didalam sepucuk surat terdapat rangkaian kata-kata yang tidak pernah sanggup aku sampaikan dari hati ku yang terdalam ini. Rasa rindu, kangen, sampai cinta sudah cukup tersarang dalam hati ini. Kini apabila ku gambarkan sedalam apa rasa rindu, kangen, sampai cinta ku kepada mu mungkin samudera dan hampara bumi tidak dapat menampung akan semua perasaan tersebut.Â
Memang harus ku akui bahwa mungkin kau tidak akan pernah mengetahui akan perasaan ku ini. Namun yang pasti cinta ku benar-benar tulis serta suci kepada mu. Oh..... kau yang kusayang kini engkau entah sedang berada di mana. Mungkin kini kau saat ini sedang mengejar-ngejar akan cita-cita mu yang selalu kau ceritakan kepada teman-teman mu itu. Walaupun kini aku dan kamu sudah tidak dapat bertemu namun perasaan cinta ku masih tetap sama kepada mu seperti dahulu tidak ada perubahan sama sekali. Kini aku hanya membuat puisi kepada mu dengan harapan kau dapat membaca perasaan ku suatu hari nanti.
Aku tahu kita tidak mungkin dapat dipersatukan kembali seperti dahulu
Kita disatukan oleh pendidikan dan dipisahkan oleh cita-cita masa depan
Mungkin perasaan ku ini hanyalah bertepuk tangan kepada mu
Bahkan kau mungkin tidak memiliki perasaan kepada ku sama sekali
Namun, yakinlah bahwa cinta ku benar-benar tulus dan suci kepada mu
Entah aku benar atau salah apabila menuliskan perasaan ku