Mohon tunggu...
TONI SETIAWAN
TONI SETIAWAN Mohon Tunggu... Guru - Sukses Itu Butuh Proses

Teacher, Photographer, Briker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengoptimalkan Pencegahan Perilaku Bullying Melalui Majalah Dinding Sekolah

11 Agustus 2024   20:39 Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:04 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Pustaka pribadi

Makin maraknya kasus bullying atau perundungan yang sering kita lihat dan kita dengar, membuat para orang tua atau masyarakat menjadi khawatir akan keadaan putra putrinya. Sebagai orang tua atau pendidik tentunya akan memikirkan cara bagaimana supaya anak-anak kita terhindar dari perilaku perundungan tersebut. Menurut olweus dalam Wiyani (2013:12) memaparkan bahwa bullying merujuk pada perilaku negatif yang sengaja dilakukan untuk menyakiti atau membuat invidu merasa kesulitan dan tidak nyaman dan terjadi berulangkali dan terjadi dari waktu ke waktudan terjadi dalam hubungan di mana tidak ada keseimbangan kekuasaan atau kekuatan. 

Pentingnya seluruh peserta didik mendapatkan informasi seakurat mungkin sehingga  membentuk pola pikir yang baik dan sehat. Majalah dinding atau yang biasa kita kenal dengan mading tidak semua peserta didik terkadang bisa mengakses atau bisa melihat serta membaca informasi yang sangat penting ini, terkadang peserta didik sambil lalu dikala melihat informasi yang kurang menarik. Maka dari itu papan informasi pun harus bisa menarik simpatik peserta didik dan ada rasa ingin tahu apa yang terka ndung dalam tulisan- tulisan di dalam mading  tersebut. Dalam layanan Bimbingan Konseling ada yang namanya layanan informasi dimana semua peserta didik menerima informasi tersebut secara menyeluruh tidak hanya pada teoritis tapi lebih ke teknis supaya seluruh peserta didik memahami arti pentingnya sisi negative dari perundungan. Berkaca dari sebuah masalah atau kejadian di sekolah yang sering kita dengar atau lihat, bahwa ada anak sampai luka memar sehingga harus berbaring di rumah sakit menandakan bahwa masih rendahnya pengetahuan peserta didik akan dampak yang di timbulkan.

Majalah dinding sebagai media analog yang membutuhkan waktu dan tenaga untuk membaca setidaknya menjadikan bahan literasi untuk lebih maju walaupun di era digital makin gencar informasinya, tapi yakinlah bahwa majalah dinding dengan kreatifitas yang tinggi segala informasi tetap akan tersampaikan secara baik. Media mading jika di tata dengan komposisi yang tepat serta membuat menarik peserta didik yaitu dengan menaruh di titik-titik  aktifitas  rutin peserta didik pastinya akan lebih efektif dan efisien. Perundungan atau bullying yang marak terjadi di satuan Pendidikan membuat orang tua makin prihatin dan guru, sehingga dengan berbagai cara guru di sekolah bersama OSIS membuat strategi untuk mengurangi kalau bisa menghilangkan perilaku kenakalan anak di sekolah, terpenting adalah komunikasi antara peserta didik dan guru terjalin secara baik dan sehat sehingga keseharian anak  disekolah pun terkendali. Semoga mading yang sudah ada di tiap sekolah mampu dimaksimalkan serta tetap di pertahankan sebagai bagian media informasi terkini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun