Mohon tunggu...
TONI SETIAWAN
TONI SETIAWAN Mohon Tunggu... Guru - Sukses Itu Butuh Proses

Teacher, Photographer, Briker

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Bimbingan Konseling, Tahap Layanan Yang Terlupakan

11 Agustus 2024   19:20 Diperbarui: 11 Agustus 2024   20:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evaluasi Layanan BK Bersama Siswa

Seorang guru Bimbingan Konseling idealnya melaksanakan berbagai proses BK secara urut dan sistematis, dari pra penyusunan program, perencanaan program, pelaksanaan program dan evaluasi program. Banyak sekali permasalahan yang penulis amati, guru BK belum sepenuhnya melaksanakan layanan bimbingan konseling di sekolah secara sistematis. Padahal pada saat ini sudah ada Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling di satuan pendidikan masing-masing yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu tahap yang kadang tidak dilaksanan oleh guru BK adalah pelaksanaan evaluasi layanan BK. Semua paham bahwa pelaksanaan evaluasi BK bertujuan untuk mengetahui berhasil tidaknya sebuah layanan itu sendiri dan untuk melangkah ke tahap selanjutnya yakni untuk memperbaiki mutu layanan BK di masa yang akan datang.

Menurut W.S. Winkel (1991) evaluasi program bimbingan adalah usaha menilai efisiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Sedangkan menurut Sanders (1992), evalusi program adalah proses yang sistematis yang menentukan kualitas dari program sekolah dan bagaimana program dapat diperbaiki. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan evaluasi layanan BK bertujuan untuk memperbaiki program, menilai efisiensi dan efektifitas layanan BK serta meningkatkan kualitas dan mutu program bimbingan. Dalam pelaksanaan evaluasi tidak terfokus pada apa yang dihasilkan oleh peserta didik saja namun evaluasi BK tertuju juga apa yang sudah dilaksanakan oleh guru. Jadi pelaksanaan evaluasi layanan BK terdiri dari evaluasi hasil dan evaluasi proses.

Hal ini sesuai dengan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Konseling (POP BK) di sekolah, bahwa jenis evaluasi terdiri dari dua yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Dalam evaluasi ini guru perlu melihat kembali standar program yang sudah ditentukan sebelumnya di awal pembuatan program, apakah sudah sesuai antara proses yang sudah dilaksanakan  dengan standar program, kalau sudah sesuai maka layanan itu sudah tepat, kalau belum sesuai maka layanan itu perlu diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya.

Sedangkan evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang efektif tidaknya layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Dalam evaluasi hasil ini ditujukan pada apa yang dihasilkan oleh peserta didik yang menerima layanan bimbingan. Pengentasan masalah dan perkembangan aspek-aspek kepribadian peserta didik menjadi orientasi yang harus dicapai. Maka fokus dalam kegiatan evaluasi ini adalah pertama, pemahaman pribadi, sikap dan perilaku yang diperoleh peserta didik berkaitan dengan materi atau topik yang dibahas. Kedua, perasaan positif peserta didik dampak dari materi/masalah yang dibahas. Ketiga, rencana yang akan dilaksanakan peserta didik sebagai tindak lanjut upaya pengembangan dan atau pengentasan masalah.

Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi dimulai dari penyusunan rencana evaluasi. Langkah ini guru harus menentukan jenis data atau informasi yang dibutuhkan, menentukan alat pengumpul data, sumber informasi yang dapat dihubungi, waktu dan kriteria evaluai yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru BK harus melakukan pengumpulan data dan informasi. Ada beberapa metode yang dapat dilaksanakan oleh guru, seperti wawancara, angket, observasi dan lainnya. Dalam pengumpulan data/informasi tergantung pada data dan informasi yang diharapkan. Secara umum, metode angket sering digunakan di sekolah karena bisa menjangkau lebih banyak peserta didik sebagai responden. Dalam kondisi pandemi ini guru dapat membuat angket dengan menggunakan aplikasi google form. Siswa dapat mengakses melalui gadjet maupun perangkat computer atau laptop. Contoh penggunaan metode ini adalah angket evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal.

Jadi, sebenarnya kegiatan evaluasi ini sangat mudah dilaksanakan oleh guru BK agar selanjutnya pelaksanaan layanan BK lebih efektif dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun