Minggu ini adalah pekan pertama aku masuk kuliah setelah liburan semester ganjil. Saat inilah aku mulai menata kembali rutinitas yang biasanya aku jalani. Memang kali ini belum sesibuk pertengahan atau menjelang akhir semester. Aktivitas perkuliahan juga belum aktif. Kata dosenku hal ini terjadi karena masih ada penyesuaian jadwal. Di samping itu, beberapa teman sekelasku juga ada yang masih absen. Bahkan ada yang belum mengisi KRS. Walaupun, sebagian aktivitas perkuliahan sudah dimulai.
Di minggu pertama awal semester, sebagian mahasiswa biasanya enggan untuk masuk kuliah. Alasannya pun bermacam-macam. Ada yang karena belum balik dari kampung halaman, ada juga yang beralasan, ‘Ah, mungkin dosennya juga belum masuk!’. Tapi menurutku, minggu pertama perkuliahan itu cukup penting. Karena pertemuan pertama, kita akan memperoleh informasi dasar tentang aktivitas perkuliahan yang akan kita jalani selama satu semester ke depan, yaitu:
Pertama, dosen akan menyampaikan tata tertib kelas. Nah, di sini kita akan mengetahui tata tertib tentang bagaimana kita mengelola aktivitas kelas melalui kesepakatan. Hal itu bisa berupa aturan keterlambatan kelas, toleransi kehadiran, atau mekanisme pengumpulan tugas-tugas.
Kedua, penilaian. Ada sebagian dosen mempunyai aturan tentang penilaian secara ketat. Semua hasil akhir akan ditentukan dari aktivitas kita di kelas. Penilaian biasanya diambil dari kehadiran, penugasan, kuis, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Nah, kalau kita tidak tahu porsi atau prosentase dari masing-masing poin, kita tidak bisa menyusun strategi untuk menghasilkan nilai yang bagus.
Ketiga, gaya mengajar dosen. Mungkin kalau diajar oleh dosen yang pernah mengampu sebelumnya, kita akan mengenal gaya mengajar mereka. Namun bagaimana kalau belum pernah?? Kita tidak pernah tahu apakah dosen tersebut seorang penyabar, tempramen, atau killer. Nah, pertemuan pertama inilah kita gunakan sebaik-baiknya untuk mengenal sosok mereka agar ke depan proses belajar kita menjadi lancar.
Keempat, hal yang tak kalah pentingnya adalah penyampaian syllabus. Di minggu pertama memang biasanya dosen akan membagikan syllabus mata kuliah mereka untuk selanjutnya akan dijelaskan secara umum. Ini berguna bagi kita sebagai rambu-rambu atau gambaran dasar tentang mata kuliah tersebut. Jadi, ketika kita sudah benar-benar masuk pada pembelajaran, angan-angan kita tidak kosong. Artinya, kita sudah tahu arah tujuan kemana pembelajaran ini bermuara.
Kalau kita tidak benar-benar mempunyai kegiatan yang cukup penting, alangkah baiknya kita bisa hadir sendiri pada minggu pertama perkuliahan. Meskipun kita bisa bertanya kepada teman sekelas saat kita absen kuliah, terkadang mereka lupa menyampaikan poin-poin penting yang seharusnya kita tahu. Nah, daripada menunggu bola menghampiri kita, lebih baik kita yang berinisiatif menjemputnya. Jadi, mari kita syukuri nikmat ‘bisa berkuliah’ dengan giat berkuliah, karena masih banyak saudara-saudara kita di sana yang tidak mampu berkuliah seperti kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H