[caption id="" align="alignleft" width="224" caption="Image diambil dari http://ahsmail.uwaterloo.ca"][/caption] Saat mempelajari hal yang sama, mengapa seseorang lebih mudah memahami dibandingkan orang lain? Mengapa seorang anak mudah mempelajari hal tertentu, sementara anak yang lain susah mempelajarinya? Tulisan ini tentang Bagaimana Belajar & Mengajar sesuatu secara Efektif diinspirasi dari penelitian-penelitian yang ditayangkan ABC Australia pagi dini hari tadi (14/11/2011). Tentang hasil-hasil penelitian bagaimana agar kita dapat mengingat sesuatu lebih lama, mengerti sesuatu dengan lebih jelas, dan membuat orang lain mengingat dan mengerti sesuatu dengan lebih baik pula.Tentang pentingnya 'memasukkan' informasi bukan hanya ke 'kamar' short-term memory tetapi juga terus ke 'kamar' long-term memory. Pengetahuan ini sangat penting untuk tiap individu saat mempelajari sesuatu, untuk orangtua saat mengajari anaknya dan juga untuk pengajar saat mengajar peserta didiknya.
Apa itu short-term memory dan long-term memory?
Sebelumnya, mari mengerti dahulu apa itu "Short-term memory" dan "Long-term memory" menurut MedicineNet.com
Short-term memory: adalah sebuah sistem di otak kita yang berfungsi untuk menyimpan sementara informasi dan memproses informasi yang diperlukan saat kita berpikir (seperti saat kita mencoba menseleksi atau mengelompokkan informasi yang kita terima, saat kita mencoba mengerti hal baru, melogika sesuatu, menganalisis hubungan sebab-akibat, mencari alasan atau argumentasi). Sebagai contoh, saat seseorang menyebutkan sejumlah bilangan secara acak kepada kita dengan kecepatan tertentu (misal 1 detik satu bilangan), dan selanjutnya kita diminta mengingat dan menyebutkan kembali bilangan-bilangan tersebut secara urut berdasarkan besar bilangan. Rata-rata kapasitas short-term memoryuntuk orang normal dewasa sebanyak 5 hingga 7 item.
Long-term memory: adalah sebuah sistem di otak kita yang berfungsi untuk menyimpan secara permanen, mengatur, dan memanggil kembali informasi-informasi diwaktu berikutnya. Seringkali informasi yang disimpan di long-term memory akan dapat kita ingat sepanjang hidup.
Jika diibaratkan dengan komponen komputer, short-term memory mirip dengan RAM (Random Access Memory) yakni tempat penyimpanan data sementara sebelum diproses di CPU (Central Processing Unit),data yang tersimpan di RAM akan terhapus atau hilang tertulis ulang dengan data-data berikutnya; sedangkan long-term memory mirip dengan hard-disk yakni tempat penyimpanan permanen data. Seperti halnya otak, apapun yang di-inputkan ke sebuah komputer akan masuk dan diproses di RAM (short-term memory) tetapi tidak semua input atau hasil pengolahan akan disimpan di hard-disk (long-term memory).
Short-term memory dan long-term memory juga dapat dianalogikan seperti dua buah kamar dengan lorong sempit penghubung antar kedua ruangan. Hampir semua informasi yang kita terima akan masuk dan mampir ke ‘kamar’ short-term memory kita untuk diproses, namun apakah hasil pemrosesan akan disimpan di ‘kamar’ long-term memory membutuhkan usaha lebih dari otak kita.
Hasil-hasil penelitian meyakini bahwa kemampuan seseorang menyelesaikan permasalahan erat kaitannya dengan banyaknya informasi yang dia miliki dan mampu dia ‘panggil’ dari long-term memory dia. Sebagai contoh, seorang grand-master catur mudah mengalahkan berbagai lawan caturnya karena beratus-ratus bahkan mungkin beribu-ribu kombinasi posisi catur yang telah tersimpan di long-term memory dia yang otomatis akan ’terpanggil’ saat berpikir menyelesaikan masalah. Contoh lain yang diangkat dalam penelitian adalah seorang sopir yang telah berpengalaman puluhan tahun akan dengan santai dan mudah melakukan banyak hal selagi menyopir kendaraan, seperti menghidupkan radio, mengganti saluran radio, bercakap-cakap dengan penumpang, bahkan sambil menentukan arah kendaraan. Semua informasi tentang teknik menyetir, arah jalan, dan masalah-masalah di jalan telah tersimpan di long-term memory dia dan otomatis akan terpanggil manakala menyetir. Hal yang sama tidak dijumpai pada seseorang yang baru saja belajar menyetir.
Aplikasinya Saat Belajar dan Mengajar
Mengajarkan sesuatu yang baru kepada orang lain diyakini bukan hanya fenomena 'memasukkan & meletakkan' informasi baru di otak seseorang. Terlalu banyak memberikan informasi baru kepada seseorang, disampaikan dengan istilah-istilah baru, apalagi dalam konteks yang baru bagi si penerima ibaratnya seperti meletakkan begitu banyak bola di ‘kamar’ short-term memory hingga bola-bola informasi itu macet (stuck) tidak mampu dipilih, diseleksi, diproses, apalagi diteruskan ke ‘kamar’ long-term memory.
Mekanisme otak dalam meneruskan sebuah informasi dari short-term memory ke long-term memory adalah dengan memahami informasi tersebut berdasarkan pemahaman sebelumnya, pengalaman sebelumnya, konteks yang pernah dialami dan dipahami sebelumnya, dan berdasarkan informasi-informasi yang telah tersimpan di long-term memory sebelumnya. Memahami informasi dan menyimpannya dalam long-term memory adalah proses mengkoneksikan informasi baru dengan informasi-informasi yang telah dipahaminya sebelumnya, menandainya, memberikan konteks terhadap informasi baru tersebut. 'Bola' informasi baru yang masuk ke ‘kamar’ short-term memory tadi seakan dicari sambungannya dengan 'bola-bola' informasi lainnya yang telah ada di ‘kamar’ long-term memory, kemudian diikat satu sama lain, ditandai, ditarik dari 'kamar' short-term memory dan disimpan ke ‘kamar’ long-term memory.