Mohon tunggu...
Tony Rosyid
Tony Rosyid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamat Politik

Pengamat Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Oposisi, Pintu Rekonsiliasi Antara Prabowo dan Pendukung

14 Juli 2019   19:01 Diperbarui: 14 Juli 2019   20:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oposisi, Pintu Rekonsiliasi Antara Prabowo dan Pendukung

Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Drama MRT Lebak Bulus telah membuat retak tidak saja hubungan Prabowo dengan para pendukung, tetapi juga antar pendukung itu sendiri. Secara umum, pendukung terbagi dua. Pertama, pendukung yang menolak pertemuan dua mantan capres itu. Alasannya? Karena dianggap awal dari rekonsiliasi. Bertemu dengan Jokowi berarti Prabowo mengakui kekalahannya. Padahal, ia menang. Kecurangan menjadi faktor ia dikalahkan oleh KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK). Itulah salah satu alasan mengapa mereka kecewa.

Jumlah pendukung yang menolak pertemuan Prabowo-Jokowi dari segi jumlah, itu mayoritas. Mereka kecewa dan marah. Bahkan sebagian dari mereka emosinya terganggu. Mereka mengekspresikannya dengan meme, Gimik dan tulisan. Tak terhitung lagi jumlah komentar miring tentang Prabowo di Medsos. Ada juga yang gak bisa tidur, perutnya mules berhari-hari, dan banyak yang menangis, terutama kalangan emak-emak.

Kedua, kelompok yang masih positif thinking kepada Prabowo. Mereka beranggapan bahwa pertemuan itu adalah bagian dari strategi Prabowo. Mundur selangkah untuk maju seribu langkah. Mereka beranggapan bahwa Prabowo tak sebodoh yang banyak orang pikirkan. Ini hanya soal strategi yang belum terungkap. Kelompok ini jumlahnya tak terlalu banyak.

Di luar dua kelompok ini, ada yang mendorong Prabowo melakukan rekonsiliasi ke istana. Orang-orang ini teridentifikasi sebagai penulis dan buzzer yang dikendalikan oleh elit tertentu untuk melawan para pendukung yang menghalang-halangi rekonsiliasi. Meski jumlahnya bisa dihitung jari, tapi mereka aktif membangun opini di media dan medsos. 


Mereka mencoba membangun narasi bahwa Prabowo melakukan ini semua untuk rakyat. Khususnya untuk mereka yang ditahan dan jadi tersangka agar bisa keluar. Ini bagian dari mahar rekonsiliasi. Termasuk juga untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan terhormat. Kendati hal ini dikritik keras oleh Mahfudz MD karena dianggap mencampuradukkan politik dengan kasus hukum. Bukankah selama ini juga begitu Prof?

Orang-orang ini menuduh ada pihak ketiga yaitu segolongan orang yang tidak suka Prabowo, juga tak suka Jokowi. Mereka mencoba untuk memperkeruh situasi. Mereka diidentifikasi sebagai kelompok yang anti damai dan cendurung membuat suasana tidak kondusif.

Ah, kok kayak Intel ya? Sudah main tuduh anti damai. Jangan-jangan memang operasi intel. Intel mana kek. Begitu komentar sejumlah aktifis terhadap orang-orang "suruhan" ini.

Tak lama lagi, Prabowo pasti akan mengambil sikap; kalau tidak gabung ke istana, ya oposisi. Tak ada opsi ketiga. Kalau gabung ke istana, berarti pertemuan di MRT Lebak Bulus bukan bagian dari strategi "mundur selangkah untuk maju seribu langkah". Tapi banyak yang menganggap itu "gol bunuh diri". Kenapa? Karena Prabowo akan kehilangan nama baik di sisa hidupnya. Apapun alasan politiknya, Prabowo akan dicatat oleh para pendukungnya sebagai pecundang dan penghianat. Tuduhan seperti ini mulai jadi ritual para pendukungnya. Tepatnya, mantan pendukung. Dan ini juga akan pasti berpengaruh pada nasib partai Gerindra.

Gabung ke istana akan membuat Gerindra gali lubang kubur sendiri. Mengikuti jejak PBB yang ditinggalkan para pendukungnya karena dianggap berhianat. Lalu akan kemana larinya para pendukung itu? Ke partai oposisi. Sementara hanya PKS yang sudah menyatakan oposisi. Siap-siap dapat limpahan pendukung yang migrasi dari Gerindra. Jika pemilu kemarin PKS dapat limpahan dari para pendukung PBB yang kecewa terhadap Yusril, tak menutup kemungkinan PKS akan dapat limpahan suara dari partai-partai koalisi Prabowo-Sandi yang gabung ke istana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun