Mohon tunggu...
Tontowi Jauhari
Tontowi Jauhari Mohon Tunggu... -

Akun fb: Satrio Pinandito

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

HAHIKAT SUNNAH

2 Maret 2016   21:56 Diperbarui: 21 Oktober 2016   21:45 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebaik apapun motivasi itu dapat merusak iman.. Motivasi itu sugesti beraturan buatan manusia & iman pun termasuk sugesti beraturan buatan-Nya.. Sebaik - baiknya motivator yg tidak merusak iman adalah tokoh - tokoh agama yg menjadi imam dr iman anda sendiri.. HAKEKAT SUNNAH

 

Tulisan ini saya ambil dari halaman Facebook bernama "Sang Guru" dengan sedikit editan. Guru saya di EISQ Konseling, Semarang. Cukup singkat, namun sangat berbobot. Dalam komentarnya Sang Guru juga menuliskan, "Sang Guru bukan motivator, bukan pula tokoh agama..Sang Guru guru ilmu pasti yg anti sugesti..GAIB CAHAYA NYATA" Lalu, "Menjadi motivator adalah ujian energi (-)9.10^10 STATIS, sangat rawan memuliakan diri sendiri & sangat rawan membentuk komunitas yg memuliakannya melebihi Nabinya sendiri.."

Tulisan-tulisan itu memancing nalar saya berpetualang menyusuri jaring-jaring orak yang ada di kepala ini. Merekonstruksi ulang pemikiran-pemikiran saya mengenai seorang Motivator. Motivator yang saya kenal sebagai seseorang yang sangat pandai dan bijak, seketika itu berubah menjadi Motivator "Tanda Tanya". Ya, Motivator Tanda Tanya. Karena sejak itu saya bertanya-tanya, darimana kata-kata bijak itu bersumber? Lagipula, kata-kata motivasi itu juga sangat mudah saya temukan di kitab-kitab suci, juga Hadis Nabi. Walaupun dengan kalimat berbeda. Apakah dari situ? Jika dari situ, lalu kenapa malah mencantumkan nama-nama lain yang tak disertai sumber otentik? Kenapa saya malah lebih "mengimani" kata-kata motivator ketimbang kata-kata Rosul? Apakah saya tidak berdosa? bagaimana MUI, kok seperti tidak menyadari fenomena ini? Apakah hal ini tidak termasuk melanggar Hak kekayaan Intelektual? Bagaimana ini? Pikiran saya berkecambuk saat itu.

Sang Guru mengningatkan Hakikat Sunnah adalah mengikuti motivasi yang diberikanNya melalui RosulNya. Dengan kata lain, jika kita adalah seorang yang beragama maka kita wajib mengikuti tips2 dari penyampai agama kita, bukan? kenapa sekarang banyak orang yang malah memilih mengikuti orang lain dibandingkan dengan Imam agamanya sendiri?

Menjadi sangat logis ketika Sang Guru mengatakan "Sebaik apapun motivasi itu dapat merusak iman, kecuali dari tokoh-tokoh agama yang menjadi iman dari iman anda sendiri.." Karena sebaik apapun motivasi yang digunakan itu adalah sugesti dari luar iman yang diyakini. 

Sang Guru juga menyatakan bahwa "Menjadi motivator adalah ujian energi (-)9.10^10 STATIS, sangat rawan memuliakan diri sendiri & sangat rawan membentuk komunitas yg memuliakannya melebihi Nabinya sendiri.." benarkah hal ini? tanyakan pada motivator..

Saya cukup awam dengan Undang-Undang, namun sepengetahuan saya selama saya menjalani perkuliahan di kampus, mencontek hasil karya orang lain tanpa menyebutkan sumber referensinya adalah sebuah kejahatan yang melanggar hukum. Apakah kata-kata motivasi dari para motivator itu tidak melanggar hukum? silahkan bandingkan kata-kata motivasi yang ada di medsos dengan kitab suci, dan penyampainya. Anda akan tahu maksud saya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun